Pengamat Sebut Visi Misi KIB: Politik Gagasan, Bukan Politik Catwalk

Reporter

Tubagus Achmad

17 - Aug - 2022, 03:06

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa usai mendaftarkan partainya sebagai peserta Pemilu 2024 di KPU RI beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa) 


JATIMTIMES - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah meluncurkan visi dan misi koalisi. 

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai apa yang ditunjukkan KIB dalam peluncuran visi dan misi di Surabaya, patut diapresiasi. Menurutnya, KIB menunjukkan bahwa mereka mengedepankan ide dan gagasan dalam berpolitik di Indonesia. 

Baca Juga : Dari Kota Tulungagung ke Pathuk Gebang, Para Pemuda Penuh Semangat Kirab Bendera

Pihaknya menilai, apa yang telah dilakukan Golkar, PAN dan PPP dengan membuka ruang aspirasi bagi visi dan misi koalisi, merupakan tradisi dan budaya politik baru. 

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini menegaskan, KIB lebih mengedepankan narasi dan gagasan besar untuk Indonesia, ketimbang hanya menunjukkan orkestra politik yang artifisial atau dangkal. 

"(KIB) ini bukan politik para pesolek, yang mana mempertontonkan satu dandanan politik yang sebenarnya hanya manis dipermukaan, tapi tidak indah di belakang. Karena dalam realitasnya, banyak orang yang kelihatan populer, narsis di medsos, dikenal oleh publik, nyatanya juga tidak punya rekam jejak yang bagus-bagus amat," ungkap Adi dalam keterangan, Selasa (16/8/2022). 

Adi menambahkan, apa yang ditunjukkan partai yang dipimpin Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto (Golkar), Ketum Zulkifli Hasan (PAN), dan Ketum Suharso Monoarfa (PPP), lebih bersifat kualitatif atau substansial. 

Meskipun, harus diakui bahwa hingga saat ini, masyarakat Indonesia lebih menyukai hal-hal yang sifatnya kuantitatif, remeh temeh, atau popularitas. 

Menurutnya, KIB dengan politik ide dan gagasannya menghadapi tantangan besar terkait kondisi masyarakat yang sejak beberapa tahun belakangan ini, lebih sering dicekoki satu fenomena politik yang mengarah pada kultus individu. 

Sehingga, yang terjadi saat ini, masyarakat Indonesia lebih memilih orang-orang yang kelihatan populer dan kerap kali narsis di media sosial. Sekalipun rekam jejak politiknya tidak terlampau kelihatan. Menurut Adi, gagasan KIB harus melawan mainstream. 

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Politik, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette