Wow, Tusuk Sate Hiasi Fashion Defile JFC, Terinspirasi Merek Elektronik
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Yunan Helmy
07 - Aug - 2022, 02:10
JATIMTIMES – Jember Fashion Carnival (JFC) tahun ini yang memasuki pegelaran ke-20 rupanya menjadi ajang kreativitas dan unjuk kebolehan para desainer, baik tingkat lokal maupun nasional. Salah satunya datang dari desainer asal Bondowoso Abata Bayu.
Pria yang sudah lama berkecimpung di dunia fashion sejak bergabung dengan JFC beberapa tahun silam itu mendesain busana dengan tema Madurese (etnik Madura). Uniknya, Bayu justru mendesain kostum Madurese ini terinspirasi dari produk Sharp, salah satu merek elektonik ternama di Indonesia.
Baca Juga : Roy Suryo Resmi Jadi Tahanan Polda Metro Jaya, Terancam Pidana 6 Tahun Gara-Gara Pasal Berlapis
“Saya membuat desain busana ini terinspirasi dari logo Sharp. Warna logo Sharp yang identik dengan warna merah hitam dan putih membuat saya tertantang untuk menuangkannya ke dalam sebuah karya busana. Sehingga dalam pikiran saya langsung tertuju pada kostum orang Madura yang identik dengan warna-warna tersebut,” ujar Abata Bayu Sabtu (6/8/2022), saat menggelar press conference dengan sejumlah wartawan.
Menurut Bayu, warna merah dan putih merupakan simbol pakaian bagian dalam ala Sakera. Dan warna hitam pakaian yang dikenakan di bagian luar merupakan pakaian khas yang dipakai penjual sate.
“Karena ketiga warna tersebut biasa dipakai oleh penjual sate, maka dalam desain kostum Madurese ini, kami menyelipkan tusuk sate sebagai aksesori atau ornamen dalam rancangan busana yang kami desain. Hal ini sebagai ikonik, sehingga dengan melihat kostum saja, orang akan tahu jika itu adalah fashion khas Madura,” ungkap pria yang juga pernah menjadi desainer salah satu kontestan Putri Indonesia asal Lombok itu.
Selain itu, Abata Bayu menyampaikan, dengan kostum khas Sakera ini, dirinya ingin mengangkat sifat kerja keras dari masyarakat Madura. “Warna merah merupakan warna corporate Sharp. Bagi budaya Jepang, warna merah melambangkan kedamaian dan kemakmuran. Sedangkan warna hitam melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah masyarakat Madura. Garis-garis merah dan putih memperlihatkan sikap tegas yang dimiliki orang Madura. Dan gaya pakaian yang serba longgar melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang madura,” jelas Bayu...