Mengejutkan! Blitar Ternyata Pernah Masuk dalam Wilayah Kadipaten Mangkunegaran
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
06 - Aug - 2022, 02:55
JATIMTIMES - Hari jadi Blitar diperingati setiap tanggal 5 Agustus. Puncak dari peringatan ini adalah pisowanan agung yang digelar dengan kemasan sakral dan meriah di Pendapa Agung Ronggo Hadinegoro.
Sebelum pisowanan agung, menyambut peringatan Hari Jadi Blitar, Pemkab Blitar melaksanakan serangkaian kegiatan yang sudah menjadi tradisi. Prosesi diawali dengan ziarah ke beberapa makam leluhur mulai dari makam Adipati Aryo Blitar, Makam Bung Karno dan Pasarean Pangeranan yang seluruhnya berada di Blitar. Belakangan ziarah leluhur juga dilaksanakan dengan berziarah ke Makam Pangeran Sambernyawa di Astana Mangadeg yang berada di Astana Mangadeg, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tahun ini tradisi ziarah ke Astana Mangadeg tempat bersemayamnya jasad Pangeran Sambernyawa juga dilakukan oleh Bupati Blitar Rini Syarifah.
Baca Juga : Hari Jadi Arema Ke-35, Forkopimda Malang Raya Sepakati Tak Ada Konvoi
Ziarah ke Makam Pangeran Sambernyawa ini cukup menarik dan sempat menjadi pertanyaan oleh sebagian kalangan. Lalu apa hubungan antara tokoh pendiri Kadipaten Mangkunegaran dengan Blitar? Terkait hal tersebut Pewarta JATIMTIMES berupaya mencari jawabannya dengan menemui Herry Nugroho Bupati Blitar periode 2005-2016, salah satu tokoh penting dalam pemerintahan Kabupaten Blitar.
Sebagai informasi, Pangeran Sambernyawa/Raden Mas Said adalah pendiri Kadipaten Mangkunegaran. Raden Mas Said naik tahta dengan gelar Mangkunegara I. Mangkunegaran merupakan Kadipaten yang merupakan pecahan dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pasca Perjanjian Giyanti. Pada tahun 1757-1946, Kadipaten Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom yang memiliki wilayah yang sangat luas dan berhak memiliki tentara sendiri yang independen dari Kasunanan.
Pangeran Sambernyawa juga seorang tokoh pejuang legendaris tanah Jawa dari Dinasti Mataram Islam. Selama 16 tahun, Pangeran Sambernyawa berjuang melawan Belanda dengan catatan 250 kali pertempuran tanpa kekalahan.
Kepada JATIMTIMES, Herry Nugroho mengatakan ziarah leluhur ke makam Pangeran Sambernyawa dimulai di era pemerintahanya. Saat itu Herry yang baru dilantik sebagai Bupati Blitar merasa memiliki tanggung jawab untuk melakukan riset lebih dalam terkait dengan sejarah Blitar...