Pedagang Pasar Bini' Tanah Merah di Bangkalan Bergolak
Reporter
Imam Faikli
Editor
A Yahya
02 - Aug - 2022, 02:52
JATIMTIMES - Puluhan para pedagang di lingkungan pasar Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, terus meminta pertanggung jawaban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan terkait relokasi pasar, hingga rencana pemindahan pedagang pasar bini' ke sisi utara.
Kali ini, puluhan pedagang baik dari pasar sisi selatan yang dikenal dengan sebutan pasar Bini' (pasar perempuan) maupun pasar sisi utara atau pasar lake' (pasar pria) berbondong-bondong memenuhi panggilan legislatif. Merek dipertemukan dengan pejabat Dinas Perdagangan di ruang banggar DPRD Bangkalan.
Baca Juga : Mantan Kades Kelbung Jadi Tersangka Korupsi Bansos PKH, Tak Pernah Penuhi Panggilan Kejari
Dijelaskan oleh Rosid salah satu pedagang pasar Tanah Merah, dia menagih janji pemerintah untuk mengembalikan lagi pedagang pasar lake' ke tempat semula (pasar sisi utara) yang baru dibangun melalui bantuan keuangan (BK) Provinsi Jawa Timur.
Dia juga menyinggung, soal apa yang menjadi alasan pemerintah yang ingin memindahkan pedagang pasar bini' ke sisi utara, padahal pedagang bini' sudah nyaman di tempat yang sudah ditempati saat ini.
"Seharusnya pemerintah itu tidak usah sibuk-sibuk dengan pasar bini', fokus saja untuk menertibkan segera semua pedagang pasar yang mencar-mencar ke mana-mana, salah satunya di amperan depan masjid dan di jalan polsek dan kecamatan," ujar Rosid, di depan para pejabat legislatif maupun Disdag, Senin (1/8/2022).
Menurutnya, saat ini pemerintah khsusnya Disdag Bangkalan, telah memisahkan pasar lake' dan bini' yang sudah terjalin sejak tahun 70an itu. "Makanya, kami minta agar pasar lake' yang janjinya hanya relokasi sementara ini segera dikembalikan, agar pasar kembali ramai dan pedagang tidak mencar kemana-mana," tegas dia.
Usai mendengar keluhan dari sejumlah pedagang, Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Rokib nampak kebingungan ketika ditanya soal solusi atas permasalahan di pasar Tanah Merah. Bahkan pihaknya tidak bisa memberikan kesimpulan karena pedagang yang ada di selatan jalan enggan saat ingin dipipindahkan ke pasar sisi utara.
Rokib menduga tidak maunya para pedagang berpindah ke utara lantaran bangunan pasar yang baru tidak bisa menampung ratusan pedagang yang ada disana...