Tangkapan Ikan Bernilai Ekspor, Nelayan Kondangmerak Butuh TPI dan Dermaga Tambat
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
07 - Jul - 2022, 02:06
JATIMTIMES - Puluhan nelayan di Pantai Kondang Merak berharap bisa memiliki sejumlah sarana dan prasarana yang bisa digunakan untuk menunjang aktivitas penangkapan ikan. Misalnya tempat pelelangan ikan (TPI), dermaga tambat, pasar ikan, dan juga galeri untuk menjual produk-produk hasil olahan ikan.
Hal tersebut lantaran ternyata hasil tangkapan nelayan di Pantai Kondang Merak, terbilang cukup tinggi. Apalagi saat berada pada musim tangkap ikan.
Baca Juga : Pamit Cari Ikan di Sungai, Nasib 2 Bocah di Tegalasri Wlingi Berakhir Tragis
Ketua Kelompok Nelayan Kondang Merak, Aral Subagyo mengatakan bahwa tangkapan ikan di sekitar perairan Kondang Merak cenderung punya nilai ekspor.
"Kalau yang pasti untuk tangkapan, bukan hanya masalah tinggi, tapi nelayan nelayan di sini tangkapannya cenderung ke ikan yang bernilai ekspor. Seperti kerapu tutul, kakap merah, tengiri, gurita, lobster, kerang abalon dan beberapa lainnya," ujar Bagyo.
Sementara itu, jumlah tangkapan nelayan Kondang Merak pun juga terbilang cukup besar. Salah satunya seperti gurita.
Menurut Bagyo, saat musim gurita, nelayan bisa menangkap gurita hingga 400 kilogram dalam sehari. Selain itu, salah satu hasil tangkapan yang cukup menjadi andalan adalah ikan kakap merah. Dalam sehari, nelayan bisa menangkap ikan ini hingga 300 kilogram.
"Tapi kalau bukan musimnya, atau waktu sepi, gak bisa melaut karena gelombang tinggi," imbuh Bagyo.
Untuk itu, dirinya menilai salah satu fasilitas yang dibutuhkan untuk nelayan adalah dermaga tambat. Setidaknya, bisa untuk menurunkan hasil tangkapan ikan tanpa harus membawa perahunya ke daratan karena perahu atau kapal bisa diparkir di sekitar dermaga.
"Begini kan kalau untuk proses pengembangan nelayan Kondang Merak dan menunjang kebutuhan, sangat butuh sekali. Yang dibutuhkan ya dermaga tambat itu. Bisa ditempatkan di muara atau biasa disebut warga setempat kondang. Itu muara yang nyambung dengan laut," terang Bagyo.
Meski demikian, Bagyo menilai masih banyak hal yang harus dipertimbangkan...