Edan, Masjid Ini Legalkan LGBT dan Pernikahan Sejenis

JATIMTIMES - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya video sebuah masjid yang diduga melegalkan LGBT dan pernikahan sejenis. Video viral itu diunggah oleh akun TikTok @berdunia pada Selasa (5/7/2022). 

Dalam video tersebut terlihat bahwa Masjid di Berlin, Jerman yang mengibarkan bendera pelangi. Masjid Ibn Rusyd-Goethe itu mencetak sejarah dimana menjadi Masjid yang pertama mengibarkan bendera pelangi.

Baca Juga : Vonis 6 Tahun Bagi Manajer Cabuli 3 Karyawan di Tulungagung, JPU Pikir-Pikir

Tak ayal, video itu sontak menjadi sorotan. Pasalnya, bendera pelangi merupakan simbol kebanggaan dan keragaman bagi komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ).

Sebagai informasi, Masjid Ibn Rusyd-Goethe terletak di lingkungan Moabit pusat ibukota Jerman. Masjid membentangkan bendera LGBT di depan sekelompok kecil orang, termasuk Senator Kebudayaan Berlin Klaus Lederer.

Pengibaran bendera LGBT itu dilakukan pada Jumat (1/7/2022), menjelang serangkaian acara LGBTQ yang dijadwalkan akan berlangsung di kota itu pada Juli.

Para peserta yang hadir pun tampak mengenakan stiker bertuliskan "Cinta itu Halal".

Masjid ini bahkan mengizinkan jemaah pria dan wanita untuk menjalankan salat bersama-sama dan menyatakan terbuka untuk jemaah LGBT.

"Saya berharap banyak masjid lain juga akan mengibarkan bendera dengan cara ini atau memberikan tanda-tanda positif lainnya bagi komunitas LGBT," ujar Mo el-Ketab dilansir dari DW.

Kabarnya, bendera pelangi itu akan tetap dipasang hingga akhir Juli nanti. 

Sebelumnya, Ibu kota Jerman diketahui akan mengadakan dua acara besar bagi komunitas LGBTQ pada bulan Juli. Salah satunya yaitu Festival Lesbian dan Gay pada 16 dan 17 Juli.

Jerman sendiri adalah salah satu negara liberal di Eropa yang mendukung LGBT dan melegalkan pernikahan sesama jenis. Bahkan kebijakan itu juga mendapat dukungan dari umat beragama termasuk Muslim di Jerman.

Menariknya, Masjid Ibn Rushd-Goethe ini adalah salah satu masjid liberal di Jerman yang dipimpin oleh imam perempuan. 

Baca Juga : Baca Selengkapnya