Gara-Gara PMK, Harga Kambing Kurban di Tulungagung Turun
Reporter
Anang Basso
Editor
A Yahya
29 - Jun - 2022, 03:23
JATIMTIMES - Dampak dari wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) penjualan hewan kurban di Tulungagung menjelang Iduladha 1443 Hijriah lesu. Bahkan, kenaikan harga hewan kurban yang diharapkan pembudidaya, jauh dari ekspektasi.
"Harga murah, tidak seperti harapan dan anjlok dari tahun sebelumnya," kata Mizjam (60) peternak kambing rumahan, Selasa (28/6/2022).
Baca Juga : Jaga Stabilitas Harga, Pemkab Malang akan Bentuk Zonasi Pertanian Cabai
Ia menceritakan, beberapa hari lalu dua ekor kambing miliknya telah di tawar 5,8 juta rupiah. Namun, ia tidak memberikan ke penjual karena berharap akan dinaikkan nilai jualnya.
"Tadi siang, pedagangnya balik membatalkan. Alih-alih naik, dua kambing saya akan dibeli dengan harga turun dari tawaran sebelumnya," ujarnya.
Jika awalnya ditawar 5,8 juta rupiah, pedagang yang sama justru kini hanya menawar 5 juta saja. "Berharap dinaikkan malah diturunkan," ungkapnya.
Meski ada sosialisasi jika hewan yang kena PMK dagingnya tidak berbahaya dikonsumsi, namun tutupnya pasar dan kabar miring masih saja menjadi faktor yang berpengaruh pada harga kambing.
Sementara itu, Zainal (35) salah satu pedagang kambing qurban mengatakan harga per ekor untuk poelan dengan kategori kecil antara 2,5-3 juta rupiah. Harga kambing sedang siap potong, 3-3,5 juta rupiah. Sedangkan yang besar masih relatif tinggi meski tidak seperti tahun sebelumnya, yakni 3,5 hingga 5 juta rupiah.
Baca Juga : SMPN 1 Besuki, Sekolah Anak Pantai dengan Segudang Prestasi
"Kalau dulu permintaan Jakarta dan kota besar kita layani bersama jaringan penyedia hewan, sekarang hanya dibatasi lokal saja," paparnya.
Jika tahun sebelumnya mampu menjual ratusan kambing, saat ini Zainal baru menjual 35 ekor saja dari upaya pemasaran manual dan cara online menggunakan media sosial...