Antisipasi Terjadinya Puncak Kasus dari Varian Baru BA.4 dan BA.5, Jokowi Minta Proses Vaksinasi ke-3 Dipercepat
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
17 - Jun - 2022, 04:31
JATIMTIMES - Indonesia telah terbukti cukup berhasil dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19. Jumlah kasus aktif saat ini cenderung stabil sejak libur lebaran.
Meskipun masih ada kenaikan kasus pada 2 minggu terakhir yang disebabkan varian virus baru yakni BA.4 dan BA.5. Varian baru ini bisa menular dengan cukup cepat.
Baca Juga : Ganjar Pranowo Masuk Bursa Capres NasDem, Ini Kata PDI Perjuangan
Namun diperkirakan tidak akan menimbulkan kenaikan signifikan pada tingkat rawat inap dan kematian. Untuk mengantisipasi terjadinya puncak kasus dari varian baru tersebut, diperlukan respon dari masing-masing daerah untuk mengendalikan penyebaran varian baru tersebut.
Dalam pembekalan dan pengarahan pada Rapat Koordinasi dengan Penjabat (Pj) Kepala Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Kamis (16/6/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar proses vaksinasi Dosis-3 dipercepat.
“Jumlah vaksin kita masih banyak sekitar 40 juta dalam stok sampai akhir tahun, dan 70 juta lagi yang akan dikirim. Diharapkan Dosis-3 akan didorong, khususnya di beberapa provinsi yang tingkat capaiannya masih rendah,” jelas Menko Airlangga.
Terkait dengan vaksinasi Dosis-1, masih terdapat 2 provinsi yang cakupannya masih rendah (<70%), yaitu Papua (33,8%) dan Papua Barat (63,7%). Sementara itu vaksinasi Dosis-2 juga masih perlu diakselerasi di beberapa daerah yang cakupannya masih di bawah 70% yakni Papua, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.
Menko Airlangga melanjutkan bahwa realisasi anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional per 3 Juni 2022 telah mencapai Rp 95,14 Triliun atau 20,9% dari alokasi anggaran Rp 455,62 Triliun. Realisasi klaster program Penanganan Kesehatan yakni sebesar Rp24,46 triliun (20,0%), Perlindungan Masyarakat sebesar Rp 55,85 Triliun (36,1%), dan Penguatan Pemulihan Ekonomi sebesar Rp 14,83 Triliun (8,3%).
Dengan efektifnya upaya dalam Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional telah membuat aktivitas perekonomian kembali meningkat. Tercatat pada Kuartal 1-2022, perekonomian nasional dapat tumbuh 5,01% (yoy)...