Karyawan Indah Plywood Bondowoso Gelar Demonstrasi, Tuntut Gaji Dibayar
Reporter
Abror Rosi
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
14 - Jun - 2022, 02:00
JATIMTIMES - Usai melakukan aksi unjuk rasa di perusahaan PT Indah Plywood, di Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan, ratusan karyawan dan beberapa supplyer sengon PT. Indah Plywood Bondowoso menggelar demonstrasi di Kantor Pemerintah Daerah setempat, Senin (13/6/2022).
Tampak, para pendemo membawa berbagai tulisan yang berisi aspirasi mereka. Seperti di antaranya, 'Stop Tindas Karyawan', 'Mana Gaji Kami?', 'Penuhi Hak Kami Sebagai Karyawan', 'BUMN, tak bisa kau atasi turun saja jadi Menteri'.
Baca Juga : Pengendara Tertib Bakal Diberi Doorprize saat Operasi Patuh Semeru 2022 di Kota Batu
Mereka juga membawa keranda mayat buatan, yang bertuliskan PT Indah Plywood (BUMN) mati. Gaji buruh dibawa lari.
Dalam orasinya, mereka menuntut hak gaji mereka yang belum diberikan. Selain itu, juga menanyakan sisa pembayaran kepada para supplier sengon.
Salah seorang koordinator aksi, Ari Febrianto, menerangkan, gaji 400an karyawan yang belum dibayarkan yakni pada beberapa bulan di tahun 2021 dengan nilai per karyawan bervariasi sekitar Rp 2,6 juta.
Bahkan, jika ditotal gaji tersebut diperkirakannya mencapai Rp 1 milliar lebih.
"Tahun 2021 gaji kami lumayan tidak dibayar, beberapa bulan yang tidak digaji. Januari, Februari dua kali, Juni, dan Desember 2021," ujarnya.
Ia menerangkan keluhan lainnya yakni perihal BPJS milik karyawan yang tak bisa digunakan. Padahal, selama ini perusahaan telah melakukan pemotongan pada gaji karyawan. Yakni, untuk BPJS Kesehatan berdasarkan undang-undang dipotong 1 persen dari UMR.
Kemudian, untuk BPJS Ketenagakerjaan pihaknya dipotong 3 persen dari UMR.
"Terkait BPJS, dari 2020 kami sudah dipotong. Tapi tidak bisa digunakan. BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan," urainya.
Bersama ratusan teman lainnya, ia berharap pemerintah daerah bisa turut membantu agar hak-hak karyawan ini bisa diberikan. Karena selama ini pihaknya telah sering menerima sosialisasi yang diberikan oleh perusahaan BUMN itu.
Hingga, akhirnya adanya informasi bahwa perusahan itu akan dijual dan akan kembali ke bisnis utamanya sebagai konsultan. Lebih-lebih seluruh karyawan sudah tak bekerja karena tutup produksi sejak Desember 2021 kemarin.
"Karena mendengar perusahaan akan dijual baru kami bergerak," urainya...