Ringin Contong, Tetenger Kota yang Melegenda di Jombang
Reporter
Adi Rosul
Editor
Yunan Helmy
26 - May - 2022, 11:32
JATIMTIMES - Setiap daerah selalu memiliki monumen sebagai tetenger atau penanda yang khas. Di Jombang, Monumen Ringin Contong salah satu tetenger yang bisa dijumpai bila melintasi Kota Santri ini.
Monumen berupa tower air yang tinggi menjulang di jantung Kota Santri ini rupanya menyimpan banyak kisah sejarah.
Baca Juga : Potensi Banjir Level Waspada, 3 Hari Mendatang Kota Batu Bakal Diguyur Hujan Disertai Petir
Lokasi Ringin Contong ini berada tepat di tengah-tengah Jombang kota. Yaitu di simpang tiga antara Jalan KH Abdurrahman Wahid, Jalan KH Wahid Hasyim, dan Jalan A. Yani.
Bila dari arah timur atau dari Mojokerto, kalian bisa berjalan lurus ke barat atau arah Madiun. Setelah sampai ke dimpang tiga Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, lurus saja masuk ke wilayah kota ke Jalan KH Abdurrahman Wahid. Dari situ, lurus ke barat sekitar 1 km kalian sudah menemukan Monumen Ringin Contong.
Monumen Ringin Contong saat ini berupa taman yang telah ditata rapi dengan pagar keliling. Di dalamnya terdapat dua pohon beringin berukuran besar nan rimbun. Tepat di antara dua pohon beringin itu terdapat bangunan tower air berukuran besar yang menjulang cukup tinggi.
Penelusur sejarah Jombang dari Komunitas Pelestari Sejarah (KompaS) Jombang Moch. Faisol sudah lama menelusuri jejak riwayat Ringin Conthong yang kini menjadi landmark Kota Siantri itu. Hasil penelusurannya, lokasi yang kini dijadikan Monumen Ringin Contong itu dulunya berupa lahan kosong di tengah persimpangan jalan poros Surabaya-Madiun.
Pada 21 Oktober 1910, ditanamlah pohon beringin oleh Bupati pertama Jombang Raden Adipati Arya Soerodiningrat di lokasi tersebut. Penanaman pohon beringin sebagai penanda berdirinya Kabupaten Jombang setelah memisahkan diri dari Kabupaten Mojokerto saat itu.
"Jadi, yang ditanam pertama itu beringinnya, menandai pisahnya Kabupaten Jombang dengan Mojokerto. Pada 21 Oktober 1910 itu baru menanam beringin, belum watertoren (tower air, red)-nya," ujar Faisol saat ditemui di tempat kerjanya, Jalan Airlangga Jombang (24/05/2022).
Selanjutnya, tower air baru dibangun 28 tahun setelah penanaman pohon beringin. Berdasarkan data yang ditemukan Faisol pada dokumen De Indische Courant, awal pembangunan tower air dilakukan pada 24 Agustus 1928 oleh Dinas PU kolonial Belanda Burgelijke Openbare Werken (BOW). Perancang atau arsitek tower air itu adalah Ir Snuyf.
Pembangunan berlangsung selama 1 tahun...