Ekonomi Indonesia Kian Tangguh, Neraca Perdagangan dan Ekspor Berhasil Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Reporter
Desi Kris
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
18 - May - 2022, 03:35
JATIMTIMES - Pemulihan kondisi perekonomian pasca pandemi, saat ini terus menjadi fokus Pemerintah dalam pengambilan kebijakan dan menjadi fondasi dalam menghadapi berbagai tantangan global yang kian masif kedepannya.
Berbagai kebijakan yang diambil Pemerintah guna menjaga kestabilan kinerja fundamental perekenomian juga menunjukkan sinyal positif pada tiap leading indicator.
Baca Juga : Pemulihan Ekonomi, Pemkot Malang Perkuat Sinergitas dengan Industri Jasa Keuangan
Salah satu indikator perekonomian yang memiliki performa positif yaitu neraca perdagangan yang kembali melajutkan trend surplus pada April 2022 dengan nilai mencapai US$7,56 miliar. Angka tersebut adalah rekor tertinggi yang berhasil melampaui bulan Oktober 2021 dengan nilai sebesar US$5,74 miliar.
Pencapaian itu kian membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih tangguh mengingat neraca perdagangan adalah salah satu indikator utama dalam meningkatkan cadangan devisa dan menjaga ketahanan sektor eksternal Indonesia.
“Neraca perdagangan merupakan determinan yang sangat penting dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan menjaga ketahanan sektor eksternal Indonesia. Kita bersyukur bahwa salah satu engine utama pertumbuhan ekonomi ini terus mengalami performa gemilang dan bahkan kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Selain datang dari neraca perdagangan, kinerja positif juga ditunjukkan pada indikator ekspor yang mengalami surplus dengan nilai sebesar US$27,32 miliar. Serupa halnya dengan surplus neraca perdagangan, angka surplus ekspor juga mampu mengungguli rekor tertinggi sebelumnya pada bulan Maret 2022 yang tercatat mencapai US$26,50 miliar.
Kinerja surplus pada nilai ekspor tersebut salah satunya dipengaruhi oleh tingginya harga komoditas unggulan saat ini seperti harga CPO sebesar 1.682,7 US$/MT atau tumbuh 56,09% (yoy), Batubara sebesar 302,0 US$/MT atau tumbuh 238,83% (yoy), dan Nikel sebesar 33.132,7 US$/MT atau tumbuh 100,55% (yoy).
Selain itu tingginya dominasi sektor industri pada kegiatan ekspor yang mencapai 69,86% juga menjadi stimulus dalam peningkatan nilai surplus ekspor, hal ini karena kinerja ekspor akan mengarah pada basis komoditas-komoditas dengan nilai tambah yang terus bertumbuh...