Isu Klitih di Blitar Dipastikan Hoaks, DPRD Imbau Masyarakat Bersikap Tenang
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
20 - Apr - 2022, 02:13
JATIMTIMES - Kalangan wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar mengimbaumasyarakat agar tidak panik dengan isu klitih. Imbauan ini disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito menanggapi isu klitih yang belakangan viral di media sosial.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ketenangan warga Blitar mendadak dikejutkan dengan isu klitih atau fenomena kenakalan remaja yang menjurus pada tindak kekerasan. Informasi ini belakangan beredar melalui media sosial. Informasi tersebut beredar melalui WhatsApp group sejak Senin 18 April malam.
Baca Juga : Cegah Radikalisme, Ketua DPRD Suwito: ASN Kabupaten Blitar Harus Berwawasan Kebangsaan
Dalam informasi tersebut dikabarkan bahwa kejadian begal dan pembacokan terjadi di utara makam Bung Karno di Kota Blitar dan di sekitar wilayah Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Polisi kemudian melakukan serangkaian investigasi dan memastikan informasi terkait dengan klitih tersebut adalah berita hoaks.
‘’Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dengan informasi ini karena polisi sudah memastikan kabar tersebut adalah berita bohong atau hoaks. Insya Allah Blitar dalam situasi aman,’’ kata Suwito.
Meskipun kabar mengenai klitih tersebut adalah berita hoaks, Suwito menilai antisipasi harus tetap dilakukan. Sebab, klitih adalah fenomena kenakalan remaja yang tidak menutup kemungkinan juga terjadi di Blitar. Dalam hal ini, dirinya menilai orang tua berperan penting dalam mengontrol dan mencegah terjadinya tidak kekerasan jalanan yang dilakukan para remaja.
Baca Juga : Inovasi Satlantas Polres Tulungagung, Dengan Mobil INCAR 5 Menit Bisa Tangkap 120 Pelanggar Lalin
Oleh karena itu, dia meminta kepada orang tua agar melarang anaknya keluar malam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. ‘’Saya kira isu ini tetap harus menjadi perhatian.Kita semua harus peduli. Berikan perhatian kepada anak. Aktivitas anak-anak harus dikontrol. Jangan sampai ada penyimpangan perilaku,’’ tukasnya...