Tak Begitu Populer di Indonesia, Buah Sukun Malah Diburu Orang Eropa
Reporter
Nila Maulida
Editor
Pipit Anggraeni
03 - Apr - 2022, 04:26
JATIMTIMES - Membahas manfaat buah-buahan memang tak ada habisnya. Salah satunya yaitu buah sukun yang ternyata memiliki beragam khasiat dan juga menarik hati para penjelajah Eropa. Namun, tanaman yang satu ini tampaknya memang tak begitu populer dibandingkan tanaman lain seperti singkong dan ubi.
Konon, buah ini asalnya dari Kepulauan Nusantara, tepatnya di Kepulauan Filipina, Kepulauan Maluku, dan Papua. Migrasi suku-suku Austronesia di sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi membuatnya berkembang jauh hingga Kepulauan Pasifik.
Baca Juga : Unik, Pria Asal Blitar Kenalkan Asal Muasal Ikan Mujair kepada Generasi Muda Melalui Kerajinan Batik
Buah yang disebut sebagai ’buah roti' oleh orang Eropa ini banyak dicari orang Inggris sampai ke Tahiti dalam pelayaran legendaris HMS Bounty pada 1987, pimpinan Captain William Bligh.
Selain bentuknya yang unik, buah yang tidak memiliki biji ini membuat orang Eropa kagum karena menganggap tanaman Sukun sangat produktif. Hal ini membuat mereka membawa Buah Sukun ke Eropa dan membudidayakanya.
Sir Joseph Banks, seorang ahli botani Inggris menyadari potensi dan manfaat buah sukun yang tinggi. Maka ia meyakinkan pejabat Inggris untuk membawa sukun ke Benua Amerika agar dibudidayakan.
Sukun akhirnya dibawa oleh Inggris ke Benua Amerika dan sukun berhasil tumbuh di tanah tropis Amerika. Selain itu Perancis juga mengikuti inggris dengan membawa sukun ke wilayah Amerika.
Sukun menjadi solusi akan kebutuhan pangan di koloni Amerika. Bahkan sampai sekarang Sukun tetap tumbuh dari Meksiko hingga Brazil. Setidaknya dalam setahun sukun bisa menghasilkan 50-150 buah. Selain itu getah dan kayunya juga bermanfaat serta daunya digunakan sebagai pakan ternak.
Baca Juga : Resep Menu Sahur Sup Kacang Lentil yang Kaya Gizi, Berikut Bahan dan Cara Membuatnya
Sukun tidak serta-merta diterima sebagai pengganti makanan pokok seperti kentang yang biasa dimakan...