Jelang Ramadan, Desakan Pemerintah Stabilkan Harga Sembako Semakin Kencang
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Dede Nana
09 - Mar - 2022, 05:27
JATIMTIMES - Jelang bulan suci Ramadan 2022 yang terhitung kurang 26 hari lagi, desakan kepada pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng bersubsidi terus berdatangan. Salah satunya dari Baitul Muslimin (Bamusi) Indonesia Kabupaten Malang.
Ketua Bamusi Indonesia Kabupaten Malang H Abdurahman mengatakan, saat ini masyarakat sedang dibuat resah di tengah naiknya sejumlah komoditi pangan hingga kelangkaan minyak goreng bersubsidi. Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah segera melakukan langkah antisipatif.
Baca Juga : Komnas Perempuan Beberkan Kasus Kekerasan Perempuan Selama 10 Tahun Terakhir
Menurut Abah Dur sapaan akrabnya, harga komoditas pangan saat ini mengalami kenaikan. Hal itu diperparah dengan stok minyak goreng bersubsidi dari pemerintah dengan harga Rp 14 ribu yang diketahui dari masyarakat sulit didapat.
“Sebelum Ramadan biasanya harga sembako pada naik nih. Nah kami melihat pemerintah harus jemput bola. Pemerintah punya kontrol agar saat Ramadan, harga kebutuhan pokok dan pangan bisa dikendalikan. Sehingga tidak menyusahkan masyarakat berpenghasilan rendah,” ungkap Abah Dur.
Khusus minyak goreng, menurut Abah Dur, ada baiknya harga subsidi yang diberikan pemerintah untuk ditinjau kembali. Mengingat, harga minyak goreng murah namun tidak ada barangnya, hal ini justru membuat masyarakat kebingungan.
“Kita punya satgas pangan, artinya pemerintah melalui satgas pangan ini bisa dimaksimalkan. Kalau memang ada penimbun minyak goreng atau kebutuhan pangan lainnya, harus ditindak tegas. Pemerintah tidak boleh kalah dengan mafia pangan,” ujar Abah Dur.
Saat ini kebutuhan sembako murah, kata Abah Dur, begitu dinanti masyarakat. Terlebih, perputaran ekonomi di tengah pandemi covid-19 yang tak kunjung mereda, dan membuat sejumlah komoditas pangan melonjak tajam.
“Ramadhan tahun ini kurang beberapa pekan lagi. Masyarakat butuh kepastian ketersediaan bahan pangan stoknya ada, murah dan terjangkau. Hanya ini sebenarnya keinginan masyarakat,” terang Abah Dur.
Baca Juga : Baca Selengkapnya