Ekonomi Global Bergejolak, Masyarakat Diimbau Kembali ke Porang dan Singkong
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Pipit Anggraeni
06 - Mar - 2022, 07:40
JATIMTIMES - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono mengajak masyarakat untuk bisa ikut andil dalam pengurangan konsumsi barang-barang kebutuhan impor. Hal tersebut imbas dari sejumlah barang-barang kebutuhan yang terindikasi mengalami kenaikan harga karena ketidakpastian ekonomi global.
Edy mengatakan, salah satu kebutuhan impor yang mungkin bisa dikurangi seperti gandum, sebagai bahan baku roti dan mie. Di mana menurutnya, kebutuhan tersebut bisa digantikan dengan sumber karbohidrat lain yang menjadi produk dalam negeri. Contohnya seperti singkong dan porang.
Baca Juga : Pengembangan Kepanjen Sebagai Ibukota Direncanakan Berbasis Pertanian
“Singkong, ubi, porang, itukan penghasil karbohidrat yang bisa kita hasilkan sendiri. Tentu tidak mudah mengubah pola konsumsi. Tapi kita mesti mengarah ke sana,” ujar Edy, Minggu (6/3/2022).
Sebelumnya, indikasi kenaikan harga sejumlah barang juga telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Edi menegaskan, bahwa peringatan dari Presiden tersebut harus disikapi dengan bijak. Dan yang terpenting tidak perlu sampai memunculkan kekhawatiran secara berlebih.
Dirinya menilai, kondisi tersebut sudah seharusnya dapat dijadikan sebagai momentum untuk mulai menguatkan produksi dalam negeri dan mengurangi bahan-bahan impor.
“Apa yang disampaikan bapak Presiden mengandung satu pesan kunci, yakni kita harus berani berubah dan berani mengubah,” tegas Edy.
Edy berpendapat, ketidakpastian ekonomi global yang saat ini terjadi akibat pandemi Covid-19 dan ditambah dengan munculnya konflik di daratan eropa antara Rusia dan Ukraina, berimplikasi pada produksi dan konsumsi.
Ia merinci, di sisi konsumsi masih ada ketergantungan terhadap barang-barang impor selain gandum. Seperti LPG, kedelai yang juga berimbas pada lonjakan harga. Dirinya menyebut bahwa dalam jangka pendek, pemerintah pun tidak punya banyak pilihan. Yakni tetap mempertahankan harga agar tetap stabil, caranya dengan memberikan subsidi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya