Bedah Dapil, Partai Golkar Banyuwangi Targetkan Minimal 8 Kursi Legislatif
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Dede Nana
27 - Feb - 2022, 12:28
JATIMTIMES - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi menggelar acara bedah daerah pemilihan (Dapil) bersama dengan DPD Partai Golkar Bondowoso dan Situbondo yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Sabtu (26/2/2022).
Menurut Ruliyono, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi, agenda bedah Dapil merupakan salasatu cara Partai Golkar untuk menjadi besar yang peluangnya harus dimanfaatkan secara maksimal oleh kader. Jajaran pengurus dan kader harus mendekat ke masyarakat dan mewadahi semua potensi kekuatan dengan managemen yang baik.
Baca Juga : Nahkoda Baru, Golkar Jombang Siap Tancap Gas Menangkan Pemilu 2024
Kemudian agenda yang lain yang digelar adalah audit kepengurusan mulai tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa/kelurahan dan Banyuwangi mendapatkan kesempatan pertama di Provinsi Jatim.
“Untuk pengurus Golkar Banyuwangi tingkat kabupaten ada 88 orang, Pimpinan Kecamatan (PK) 25 orang setiap pengurus 54 lengkap semua. Sedangkan desa/ kelurahan ada 217 masing-masing 30 orang. Alhamdulillah Banyuwangi mendapatkan apresiasi dari DPD Provinsi Jatim,” jelas Ruliyono.
Selanjutnya terkait dengan target perolehan kursi di DPRD Banyuwangi minimal 8 (delapan) kursi, menurut dia hal tersebut merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang wajib dilakukan.
”Tidak hanya delapan kursi kalau bisa menang kenapa tidak. Ini tergantung keseriusan fraksi dan para calon anggota legislatif (caleg). Kami sudah mempunyai cara dan sistem apabila dilakukan dengan baik dan fokus, InsyaAllah Golkar bisa menang,” tegas Ruli.
Sebelumnya M Sarmuji, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam acara Pendidikan Politik, Dialog Interaktif dan Audit Organisasi yang digelar di Sasono Waringin Agung DPD Partai Golkar Banyuwangi menyatakan, Partai Golongan Karya (PG) tidak menggantungkan hasil penelitian sebuah lembaga survei.
Pihaknya menjadikan hasil semua lembaga survei untuk menjadi sebuah cermin yang tidak boleh terlalu sering dilihat tetapi lebih mengutamakan pada kerja-kerja nyata di lapangan. Termasuk menggelar audit organisasi partai yang dilakukan di kantor Golkar Banyuwangi...