Kedelai Mahal, Ini Kiat Perajin Tahu di Jombang untuk Bertahan
22 - Feb - 2022, 11:56
JATIMTIMES - Tidak semua produsen tahu di Jombang melakukan mogok produksi. Beberapa perajin tahu lainnya tetap berproduksi di tengah mahalnya harga kedelai dengan cara mengurangi produksi dan memperkecil potongan tahu.
Beberapa produsen yang masih eksis membuat tahu berada di Dusun Plosokendal, Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang. Salah seorang produsen tahu Saiful (40), memilih bertahan berproduksi di tengah naiknya harga kedelai.
Baca Juga : SMPN 2 Jombang Tetap Gelar PTM meski 6 Siswa dan 1 Guru Terinfeksi Covid-19
Menurutnya, harga kedelai terus merangkak naik sejak sebulan terakhir. Awalnya Rp 9.500/kg kini menjadi Rp 11.000/kg. Untuk menyiasatinya, ia terpaksa mengurangi jumlah produksinya.
Sebelum harga kedelai naik, lanjut Saiful, dirinya mampu memasak sebanyak 54 kg kedelai dalam 3 kali masak. Itu menjadi 18 bak tahu berukuran masing-masing 50 sentimeter persegi.
"Sekarang dikurangi ukurannya, tidak berani banyak-banyak produksi. Hariannya biasanya 3 kali masak, kini cuma 2 kali. Sekarang masak hanya 36 kg jadi 12 bak," ujarnya saat ditemui wartawan di pabriknya, Selasa (22/2/2022).
Selain itu, Saiful juga terpaksa memperkecil ukuran tahu miliknya. Yang biasanya 1 kotak tahu berukuran 50 sentimeter persegi dipotong jadi 30 biji, kini ia menjadikannya 32 potong.
Untuk harganya pun, Saiful tidak berani menurunkan harga. Satu kotak tahu berisi 32 potong ia jual seharga Rp 12.000. Artinya satu potong tahu dijual seharga Rp 400.
"Harganya tetap, cuma ukurannya diperkecil," kata Saiful.
Baca Juga : Disperindag Tulungagung Ungkap Atasi Kelangkaan, Pasar Akan Dibanjiri Minyak Goreng Akhir Bulan Ini
Hal senada juga diungkapkan oleh Abu Muslik, produsen tahu asal Dusun Plosokendal, Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang. Menurut Abu, naiknya harga kedelai impor ini membuat para produsen harus mengurangi ukuran potongan tahu...