Harga Kedelai Melonjak, Diskopindag Kota Malang Koordinasi dengan Kemendag RI
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Pipit Anggraeni
20 - Feb - 2022, 02:36
JATIMTIMES - Harga kedelai yang merupakan bahan baku tempe dan tahu di Indonesia saat ini mengalami lonjakan. Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi mengungkap alasan kenaikan harga kedelai di Indonesia disebabkan oleh kondisi iklim dan kebutuhan dari negara importir.
Di mana terdapat dua negara importir kedelai yang mensuplai kebutuhan kedelai di Indonesia. Yakni Argentina di Amerika Selatan dan Cina. Untuk kawasan Amerika Selatan saat ini sedang menghadapi kondisi cuaca buruk El Nina yang menyebabkan suplai kedelai dari Argentina terhambat.
Baca Juga : Nah, Keputusan Bupati Maryoto Naikkan NJOP Berdampak Positif Pada Harga Pembebasan Lahan Tol di Tulungagung
Muhammad Lutfi menyebutkan, bahwa harga kedelai per gantang sebelumnya di kisaran 12 dollar Amerika Serikat (AS). Namun akibat kondisi iklim dan cuaca buruk membuat harga naik menjadi 18 dollar AS per gantang.
Selain itu, untuk negara Cina yang juga sebagai importir kedelai di Indonesia saat ini juga mengalami kenaikan permintaan dan kebutuhan kedelai di negaranya.
"Di Cina itu, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan Cina itu makan kedelai," ungkap Muhammad Lutfi dikutip dari Kompas.com.
Saat ini pihak Kementerian Perdagangan RI juga sedang mempersiapkan pencegahan terkait melonjaknya harga kedelai di pasaran Indonesia yang mengganggu stabilitas para pedagang maupun pengusaha yang menjual barang dagangan berasal dari kedelai.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mencatat, harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp 11 ribu per kilogram, setelah sebelumnya di harga Rp 9 ribu per kilogram.
Kepala Diskopindag Kota Malang Muhammad Sailendra mengatakan, untuk kedelai di Indonesia memang merupakan salah satu bahan baku yang diimpor dari negara-negara penghasil kedelai.
"Kami melakukan komunikasi ke Kementerian Perdagangan, istilahnya membantu suplai kedelai itu di daerah," ungkap Sailendra, Sabtu (19/2/2022).
Pasalnya, kepastian ketersediaan kedelai dan harga yang kembali normal sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas...