2 Kali Berhasil Gondol Hp Mahasiswa, Maling Asal Blitar Ini Akhirnya Ditangkap Polisi
Reporter
Muhamad Muhsin Sururi
Editor
Dede Nana
12 - Feb - 2022, 07:25
JATIMTIMES - Seorang pria berinisial MMW asal Dusun/Desa Ploso, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar akhirnya di tangkap polisi. Pemuda ini ditangkap anggota Sartreskrim Polres Tulungagung lantaran diduga telah melakukan tindak pidana pencurian di 2 TKP di wilayah Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
2 TKP pencurian yang dimaksud yaitu Warung Kopi (Warkop) 579 yang terjadi Rabu (8/12/2021) sekitar pukul 03.00 WIB dan di rumah tempat sekretariat salah satu organisasi mahasiswa yang terjadi Jum'at (10/12/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca Juga : Buntut Penggerebekan Pasangan Selingkuh, Polisi Razia Hotel di Gumukmas, Temukan 2 Pasangan bukan Pasutri
Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Christian Kosasih melalui Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Nenny Sasongko mengatakan, pelaku ditangkap anggota unit Resmob Macan Agung (RMA) Rabu (9/1/2022) saat sedang berada di asrama Bidik Misi Kampus UIN Satu Tulungagung.
Menurut Nenny, setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, keesokan harinya atau tepatnya Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 13.00 WIB, petugas melakukan pengembangan dan berhasil mendapatkan barang bukti lain di rumah pelaku yakni di Blitar.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengembangan, petugas berhasil mengamanakan barang bukti lain di rumah pelaku yakni di Blitar," kata Nenny, Sabtu (12/2/2022).
Di rumah pelaku petugas mendapatkan barang bukti berupa, 1 buah Hp jenis Realme c17 warna Biru dongker, 1 buah Hp jenis Samsung Yong warna Hitam, 1 buah Hp Jenis Advance warna Putih, 1 buah Hp Jenis Samsung A71, 1 buah Dosbook Realme c17, 1 Buah Dosbook Samsung A71, 1 Unit Sepeda Motor Jenis Honda CB 150 R Warna Merah dengan No Pol AG 5293 OAQ, uang tunai Rp 895.000, 1 buah tas cangklong kecil warna hitam, 1 buah tas besar warna biru dongker, 1 buah kaos warna hitam dan 1 buah ATM BNI.
Nenny menjelaskan, dalam menjalankan aksisnya, pelaku setiap malam menjelang dini hari melakukan survei ke tempat-tempat yang sering digunakan nongkrong para mahasiswa untuk mencari sasaran. Setelah korbannya yang rata-rata mahasiswa itu lengah atau tertidur barulah pelaku menjalankan aksisnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya