Dugaan Perbudakan dan TPPO hingga Pengakuan Penghuni "Penjara" di Rumah Bupati Langkat
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
26 - Jan - 2022, 07:21
JATIMTIMES - Polisi saat ini tengah mendalami kasus penjara atau kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin. Dalam hal ini muncul dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit.
Berdasarkan penelusuran polisi, kerangkeng manusia ini dinyatakan ilegal. Penjara tersebut diketahui sudah dibangun sejak 2012 lalu.
Baca Juga : 50 Kasus Baru dalam Sehari, Ini 4 Klaster yang Dominasi Covid-19 Kota Malang
"Tidak berizin, tidak terdaftar sesuai dengan undang-undang," Kujar aro Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.
Polisi juga mengungkap temuan sementara dari kasus ini, termasuk mengusut dugaan perbudakan.
Polisi sedang mengusut dugaan adanya praktik perbudakan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam kasus kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat. Ramadhan mengatakan bahwa para warga binaan tersebut dipekerjakan dengan tujuan diberikan pembekalan keterampilan.
Hingga kini, Ramadhan belum bisa menjelaskan secara rinci adanya dugaan perbudakan dan TPPO dalam kasus ini. Ia menyebut pekerjaan yang dikerjakan para penghuni kerangkeng diberikan oleh pihak yang disebut pembina.
"Nanti kita lihat bagaimana proses penyelidikan akan kita sampaikan," ucap Ramadhan.
Dalam kasus ini polisi telah memeriksa 11 orang. Mereka terdiri atas warga binaan hingga jajaran pejabat pemerintahan setempat seperti Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Langkat.
Ramadhan menuturkan terdapat 48 warga penghuni kerangkeng manusia yang dipekerjakan sebagai buruh pabrik. Polisi mengatakan bahwa mereka dipekerjakan tapi tidak dibayar.
"Sebagian dipekerjakan di pabrik kelapa sawit milik Bupati Langkat. Mereka tidak diberi upah seperti pekerja," kata Ramadhan.
Salah satu mantan penghuni bernama Fredi Jonathan justru mengaku makin gemuk selama ada di lokasi itu. Bahkan ia mengaku nyaman berada dalam kerangkeng manusia itu.
"Kalau menurut aku nyaman aku di situ, Bang, karena makin sehat aku, Bang, kuakui. Sehat, gemuk. Itu yang kualami," kata Fredi.
Fredi juga mengatakan dirinya hidup lebih teratur selama di dalam kerangkeng. Ia mengaku hanya bertugas bersih-bersih saat berada di dalam kerangkeng.
Selain itu, Fredi mengatakan bahwa warga binaan di sana dibatasi untuk bertemu keluarga...