Bikin Ngakak, Parodi Perangi Rokok Ilegal Ala Pemerintah Kabupaten Malang ini Banjir Pujian
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Pipit Anggraeni
25 - Jan - 2022, 06:45
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang konsisten untuk menyuarakan pemberantasan rokok ilegal lewat sosialisasi 'Gempur Rokok Ilegal'. Selain melalui sosialisasi, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) membuat sebuah video yang sarat akan pesan di dalamnya.
Video yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Malang dengan menggandeng JatimTIMES itu dikemas lucu. Tujuannya agar pesan yang disampaikan bisa lebih diterima oleh masyarakat luas.
Baca Juga : Ninja Xpress Luncurkan Creative Hub di Malang, UKM Lokal Bisa Akses Gratis
Video itu menceritakan seorang bernama Sutejo yang terpaksa membeli rokok ilegal karena tidak memiliki cukup uang. Hal itu pun lantas mendapat teguran dari rekan Sutejo yang bernama Wakidi.
Di awal video ditunjukan seseorang yang mengeluh karena uang yang ia miliki hanya tinggal Rp 1.000. Sedangkan dari kalimat yang ia ucapkan, saat itu ia sedang butuh untuk membeli rokok.
"Uang cuma seribu rupiah, mulut sudah kecut. Dapat rokok apa ini. Wes gak papa, apa saja yang penting berasap," ujarnya sembari mengeluarkan uangnya dari saku celana.
Dirinya pun lantas mendatangi sebuah warung atau tokok yang terdekat. Begitu dipanggil oleh pria bernama Tejo, sang pemilik toko pun akhirnya muncul dan bertanya kepada Tejo, apa yang sedang dibutuhkan dari tokonya.
"Punyanya rokok apa," ujar Tejo kepada penjual.
"Lhoh ya banyak rokokya, kamu mau beli yang mana rokoknya," balas si ibu penjual kepada Tejo.
Tejo pun menyahut bahwa dirinya sedang mencari rokok yang harganya murah. Si ibu penjual pun lantas mengambil rokok yang diinginkan Tejo dari dalam etalasenya.
"Ini rokok ilegal jo, sesuai sama kamu. Harganya murah," ucap penjual sambil menunjukan rokok yang dimaksud.
"Wes gak apa-apa, yang penting kan ada asapnya," timpal si Tejo.
Tidak membeli satu pack, dengan uang seribu rupiah miliknya, Tejo ternyata hanya membeli satu batang rokok saja. Dan ternyata hal itu membuat si ibu penjual terlihat kecewa.
Setelah mendapatkan rokoknya, Tejo akhirnya pergi dan bergeser mendatangi salah satu rekannya yang berada seperti di sebuah pos.
Rekan Tejo yang bernama Wakidi itu ternyata geram dengan kelakuan Tejo yang kerap meminta rokok dengan koreknya juga.
"Kok firasat ku enggak enak ya. Setiap ketemu kamu, pasti saya apes...