5 Negara Rawan Kekerasan Berbasis Agama, Ada China hingga India
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
23 - Jan - 2022, 04:07
JATIMTIMES - Beberapa negara di dunia ternyata diklaim sangat rawan dengan adanya kekerasan berbasis agama. Sebuah studi dari lembaga yang berbasis di California, Open Doors USA, beru saja merilis peringkat negara yang melakukan penganiayaan berbasis agama pada Rabu (19/1/2022).
Dalam daftar tersebut, ada negara-negara besar mulai dari China hingga India. Menurut laporan itu, umat Kristen adalah kelompok yang paling teraniaya di dunia.
Baca Juga : 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jatuh Miskin bahkan Dilupakan
Berdasarkan riset, terdapat 360 juta orang Kristen meyakini mereka terancam mengalami penganiayaan dari Hindu radikal atau Muslim. Dari jumlah itu, lebih dari 312 juta orang Kristen mengalami penganiayaan tingkat ekstrem.
Bisa diartikan 1 dari 7 orang Kristen di dunia mengalami kekerasan ekstrem. Berikut 5 negara yang melakukan penganiayaan agama menurut Open Doors, dan lembaga lain yang menyoroti kekerasan berbasis agama:
1. Afghanistan
Afghanistan berada di posisi pertama soal kekerasan berbasis agama setelah Taliban berhasil mengambil alih negara itu pada 15 Agustus 2021 lalu. Menurut laporan dari Open Doors USA, umat Kristen di Afghanistan menjadi kelompok paling sering mengalami kekerasan.
"Setiap orang Kristen di Afghanistan bersembunyi atau dalam pelarian," kata Presiden dan CEO Open Doors USA, David Curry, dikutip dari Newsweek.
Alasan utama orang Kristen melarikan diri dari negara tersebut yakni untuk melindungi keluarga mereka. Sebab, Taliban mengetuk setiap pintu rumah dan menculik gadis untuk dinikahkan dengan anggota mereka.
"Perempuan Kristen, adalah kelompok paling rentan di dunia saat ini," lanjut Curry.
2. Korea Utara
Di posisi kedua ada negara Korea Utara. Menurut data, 60 persen penduduk Korut atheis, sisanya beragama Budha, dan Kristen.
Menurut laporan tersebut, diperkirakan sekitar 50 ribu hingga 70 ribu warga di penjara karena menjadi Kristen. Pada Mei lalu, Christian Solidarity Worldwide (CSW) melaporkan sekitar ada 200 ribu orang Kristen berada di kamp penahanan, karena agamanya.
Menurut Database Center for North Korean Human Rights (NKDB), melaporkan 1.411 kasus kekerasan berkaitan dengan keagamaan dan kepercayaan dilakukan otoritas Korut. Jumlah tersebut termasuk 126 pembunuhan, dan 94 penghilangan paksa...