Tutup Magang Merdeka Batch 1, Ini Harapan Wali Kota Kediri
Reporter
Bambang Setioko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
21 - Jan - 2022, 02:04
JATIMTIMES - Setelah 5 bulan, program Magang Merdeka Scale Up Prodamas Batch 1 dilaksanakan, kini resmi berakhir. Sebanyak 51 peserta magang telah berhasil menyelesaikan program kerja magang ini dengan baik.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar beri apresiasi para peserta magang pada acara Closing Ceremony Magang Merdeka, Kamis (20/1). Bertempat di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri acara ini diisi dengan penampilan para peserta magang seperti baca puisi, flashmob, akustik dan dance modern.
Baca Juga : SAR Dog Indonesia Apresiasi Langkah Wali Kota Sutiaji Larang Perdagangan Daging Anjing
“Saya bangga dengan adik-adik semua, karena telah melakukan banyak hal untuk masyarakat Kota Kediri. Saya juga minta maaf karena kami dari Pemkot Kediri belum bisa memberikan banyak hal. Namun insyaAllah banyak hal juga yang bisa dipelajari dari masyarakat Kota Kediri,” tutur Wali Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri menyampaikan di Kota Kediri memiliki Program Pemberdayaan Masyarakat yang luar biasa bernama Prodamas. Program ini bersifat bottom up sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Di era kolaborasi seperti ini, Pemerintah Kota Kediri ingin agar Prodamas menjadi program yang lebih sempurna, seperti gayung bersambut ada program Magang Merdeka dari Kemendikbudristek.
Pemkot Kediri ambil bagian dan menjadi yang pertama dan satu-satunya pemerintah daerah mitra program magang dan studi independen bersertifikat (MSIB) dari Kemendikbudristek.
LebIh lanjut Abdullah Abu Bakar menuturkan anak muda zaman sekarang harus memiliki ilmu yang multi dimensi. Ilmu-ilmu yang didapat itu juga harus bisa diaplikasikan ke dalam kehidupannya. Maka dari itu, Pemkot Kediri mencoba membuka ruang di Kota Kediri dengan Magang Merdeka yang menangani Prodamas Plus yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Sehingga saya yakin mereka memiliki multi disiplin ilmu saat ini. Dan mereka bisa tahu persepsi masyarakat terhadap pemerintah bagaimana, persepsinya terhadap RT seperti apa dan persepsi terhadap pembangunan di Indonesia juga seperti apa,” tambahnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya