Khofifah Minta Pemkab Malang Sinkronkan Data Capaian Vaksinasi
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
17 - Jan - 2022, 04:09
JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk melakukan sinkronisasi terhadap data capaian vaksinasi. Khofifah menyebut ada perbedaan data capaian vaksinasi antara dashboard Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dan berdasarkan Kartu Tanda Pengenal (KTP).
Berdasarkan data yang ia himpun, ada perbedaan sebesar 5 persen. Dimana jika mengacu pada Dashboard KPC-PEN, capaian vaksinasi di Kabupaten Malang mencapai 84,5 persen, namun jika berdasarkan data dari KTP, capaian vaksinasi di Kabupaten Malang sudah mencapai 89,5 persen.
Baca Juga : Polresta Malang Kota dan Pemkot Malang Bersama Cari Formula Atasi Kemacetan Kota Malang
Menurutnya, perbedaan data yang dinilai cukup tinggi tersebut dapat berpengaruh pada persepsi masyarakat bahwa stok vaksin di Jawa Timur masih belum banyak digunakan. Hal itu menjadi salah satu hal yang ia garis bawahi saat menggelar rapat terbatas di Pendapa Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Minggu (16/1/2022).
“Ini lah miss di antara data yang belum terinclude mungkin selisihnya banyak ada lima persen dari 84,4 persen di dosis satu dan 89,5 persen berdasarkan KTP. Ini kalau kedepannya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang selisih 5 persen dirunding karena nanti ini akan berpengaruh seolah-olah sisa vaksin di Jawa Timur banyak. Karena yang dihitung itu yang di dashboard,” ujar Khofifah.
Selisih data tersebut diduga karena ada tim vaksinator yang kurang maksimal saat input data warga yang telah divaksin. Atau menurutnya, bisa saja hal tersebut terkendala akses internet yang masih lemah di Kabupaten Malang.
“Karena daerah-daerah di Kabupaten Malang banyak yang mungkin pada saat proses vaksinasi nginput datanya kurang maksimal. Atau kita pernah ya pak bupati saat meninjau vaksinasi di Bululawang kadang-kadang sinyalnya itu eh bukan on/off eh tapi lemah,” terang Khofifah.
Jika hal itu tidak segera dibereskan, Khofifah tidak akan segan mengundang tim IT dari KPC-PEN untuk membantu melakukan sinkronisasi data. Sebab menurutnya, perbedaan sebesar 5 persen dalam capaian vaksinasi adalah angka yang cukup tinggi.
Dirinya merinci, selisih tersebut juga terjadi pada data capaian vaksinasi lansia dan anak usia 6-11 tahun...