20 Ribu Mahasiswa Jurusan Kesehatan Tercatat Gagal Wisuda Setiap Tahunnya
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Pipit Anggraeni
20 - Nov - 2021, 09:01
JATIMTIMES - Sebanyak 20 ribu mahasiswa yang menempuh studi pada jurusan kesehatan se-Indonesia dilaporkan gagal wisuda setiap periode Uji Kompetensi (UKOM). Hal tersebut diungkapkan Direktur (CMO) SEVIMA Ridho Irawan saat menggelar Webinar bersama Budi Susatia selaku Ketua Asosiasi Poltekkes se-Indonesia.
Dijelaskannya, jika setiap mahasiswa yang menempuh studi pada di jurusan keperawatan, farmasi, dan jurusan kesehatan lainnya, diwajibkan Pemerintah untuk lulus UKOM. Sistem ujian ini disebut sebagai exit exam. Jika tidak lulus UKOM, maka mahasiswa belum bisa dinyatakan lulus dari kampus. Hal itu mirip dengan Ujian Nasional di tingkat sekolah
Baca Juga : Tetapkan Kota Seribu Pinang sebagai Destinasi FIFGROUP FEST Hujani Jayapura dengan Promo Spesial
Angka 20 ribu tersebut, lanjut Ridho, didapat dari data Ditjen Dikti bahwa setiap periode UKOM di tahun 2019, terdapat 40 sampai 60 ribu mahasiswa yang ikut sebagai peserta, dan setiap periode UKOM memiliki tingkat kelulusan antara 60 sampai 64 persen.
"Artinya, ada 20 ribu mahasiswa kesehatan yang gagal lulus hanya karena UKOM. Padahal mereka sudah kuliah bertahun-tahun dengan tenaga dan uang yang tidak sedikit. Pengabdian mereka setelah lulus juga sangat dibutuhkan untuk menangani Pandemi COVID-19 ini,” terang Ridho pada Webinar yang diikuti oleh 900 pimpinan kampus kesehatan se-Indonesia.
Lanjut Ridho, alasan mengapa banyak mereka yang tak lulus dalam UKOM lantaran terdapat 3 masalah yang menjadi penghambat kelulusan. Pertama, mahasiswa belum menguasai materi sehingga dinyatakan tidak lulus. Kedua, ketika kampus mendaftarkan mahasiswa mengikuti UKOM, ada mahasiswa yang dinyatakan tidak memenuhi syarat karena datanya di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) tidak ada atau tidak lengkap. Ketiga, data yang tidak lengkap membuat ijazah (Penomoran Ijazah Nasional) tidak bisa diterbitkan.
Akibat dari ketidaklulusan UKOM ini, Budi Susatia menambahkan, bahwa mahasiswa yang tidak lulus UKOM harus mengikuti ulang ujian di tahun berikutnya. Artinya, wisuda juga akan tertunda sampai berikutnya. Ketika jumlah mahasiswa yang tidak lulus UKOM cukup banyak, hal tersebut tentunya juga menyeret nama kampus dan bahkan berpengaruh pada kredibilitas kampus karena dianggap kampus tidak bisa mendidik para mahasiswanya dengan baik.
"Menambah lagi kuliah selama satu tahun. Untuk mengikuti retake (ujian ulang)...