Tutup Sosialisasi Perundang-undangan di Bidang Cukai Gelombang IV, Ini Pesan Kepala Disnaker Pemkab Blitar
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
30 - Oct - 2021, 09:48
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) sukses menggelar sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang cukai. Pelatihan gelombang IV yang diikuti eks pekerja migran Indonesia (PMI) dan calon PMI itu berlangsung selama enam hari dan resmi ditutup pada Sabtu (30/10/2021) oleh Kepala Disnaker Kabupaten Blitar Mujianto.
Pelatihan ketrampilan yang diikuti 20 orang peserta dilaksanakan di Hotel Ilhami, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Dalam agenda ini peserta mendapatkan banyak matetlri. Di antaranya materi tentang Bea Cukai, perekonomian, pelatihan kewirausahaan, motivasi bussiness plan, digital marketing serta manajemen keuangan. Khusus pada gelombang ini, untuk materi pelatihan kewirausahaan, peserta dibekali pelatihan barbershop.
Baca Juga : BNI Hackathon Festival 2021 Hasilkan 3 Startup Terbaik yang Mampu Bawa Manfaat bagi Masyarakat
“Hari ini sosialisasi Peraturan Perundang-undangan di Bidang Cukai Angkatan IV resmi kita tutup. Materi per angkatan sama dengan angkatan-angkatan sebelumnya. Yang membedakan hanya orangnya. Per angkatan diikuti 20 peserta. Kegiatan ini tinggal menyisakan satu angkatan lagi dan akan dilaksanakan pada pekan depan,” kata Kepala Disnaker Kabupaten Blitar Mujianto.
Mujianto menambahkan, pembekalan kepada calon TKI khususnya pada kegiatan ini sangat penting. Ya, terus menurunnya kasus covid-19 membuat sejumlah negara di dunia mulai membuka pintu bagi pekerja migran, khususnya yang berasal dari Indonesia.
“Tahun 2020 sama sekali tidak ada negara yang membuka pintu bagi pekerja migran. Semoga akhir tahun ini ada dan PMI kita bisa berangkat bekerja ke luar negeri. Kegiatan ini memberikan modal penting untuk PMI kita,” tukasnya.
Lebih dalam di kegiatan penutupan ini Mujianto menyampaikan sejumlah pesan kepada peserta. Di antaranya kepada PMI yang akan berangkat agar berhati-hati selama bekerja di luar negeri. Sementara yang purna PMI agar semangat menjalankan wirausaha di daerah asal.
“Pesan kami, bagi PMI yang mau berangkat sering-seringlah berkomunikasi dengan Disnaker. Ini untuk mengeliminasi adanya oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Lalu untuk purna-PMI, dengan pelatihan ini harapan kami bisa meningkatkan kualitas usaha bagi yang berwirausaha. Kita ingin uang yang diperoleh bisa menjadi modal dasar, tidak untuk konsumerisme dan tidak selamanya jadi pekerja migran,” ungkapnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya