Terombang-Ambing Nasibnya di Atas Kapal AS, 6 ABK WNI asal Malang Raya Tak Digaji
Reporter
Irsya Richa
Editor
Dede Nana
29 - Oct - 2021, 03:09
JATIMTIMES - 9 Anak Buah Kapal (ABK) yang merupakan Warga Negara Indonesia mengapung di atas kapal yang ditumpangi di Pulau Guam, Amerika Serikat. Mereka merupakan warga Jawa Timur, 2 diantaranya warga Kota Batu dan 2 warga Kota/Kabupaten Malang. Sisanya warga Sidoarjo, Blitar dan Lumajang.
Sudah lima bulan ini mereka bertahan hidup terkatung-katung di atas kapal MV Voyager tanpa kejelasan. Kapal itu merupakan milik seorang warga asal Kanada yang diduga kabur tak bertanggung jawab memulangkan mereka.
Baca Juga : LIRA Soroti Pipa Perumda Tirta Kanjuruhan yang Sering Bocor
Lantaran putus asa, mereka pun membentangkan spanduk di badan kapal dengan pesan tulisan yang menyayat hati. ‘We want to repatried, to be paid our salaries (5 months). Our family at home into danger. No income for living & study fee. Our mentality completely down. Our family needs our support,' tulis mereka.
"Kami ingin dipulangkan, bayar gaji kami (5 bulan). Keluarga kami di rumah dalam bahaya. Tidak ada penghasilan untuk biaya hidup dan belajar. Mentalitas kami benar-benar turun. Keluarga kami membutuhkan dukungan kami." Begitulah tulisan dalam spanduk tersebut.
Mereka terkatung-katung di atas kapal lantaran tidak bisa turun ke daratan karena kendala izin. Dengan perasaan yang campur aduk, rindu akan keluarga dan sebagainya.
“Keinginan kami hanya ingin pulang. Sampai saat ini pun saya belum melihat anak saya yang baru lahir. Ada juga teman saya di sini bapaknya meninggal tapi dia gak bisa pulang,” kata Ali, Kamis (28/10/2021).
Bermula April silam mendapat penawaran dari agen Indonusa yang berada di Benoa, Bali. Kemudian mereka berangkat dari Benoa untuk menjual kapal Voyager milik warga Kanada.
Akhirnya Juni lalu mereka sampai di sana. Sayangnya kapal yang mereka tumpangi tidak laku. “Karena gak laku akhirnya pemilik beralasan tak bisa memberi gaji dan tak bisa memulangkan saya dan teman-teman,” tambah Ali warga Jalan Panderman, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
Baca Juga : Rumah Potong Unggas dan Sentra Perkulakan UMKM Diresmikan, Wali Kota Sutiaji Targetkan Pemasaran Digital
Jika sesuai jadwal, mereka harusnya bisa kembali ke Indonesia pada Juli akhir...