Kementerian Kominfo Gelar Sosialisasi Genbest untuk Turunkan Angka Stunting
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
26 - Oct - 2021, 03:46
JATIMTIMES - Stunting berdampak besar bagi suatu negara karena memengaruhi daya saing dan kompetensi sumber daya manusia. Karena itu, penurunan angka prevalensi stunting jadi tanggung jawab bersama, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas terkait, hingga masyarakat.
Hal ini ungkapkan oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Wiryanta dalam kegiatan Forum Sosialisasi Genbest yang bertajuk “Stunting Hilang, Masa Depan Gemilang”. Acara ini diselenggarakan secara luring dan daring kepada remaja di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (25/10/2021).
Baca Juga : Kota Kediri Apel Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
"Penurunan angka prevalensi stunting ini sangat penting untuk menyongsong bonus demografi di tahun 2030, sehingga Indonesia bisa memiliki sumber daya manusia yang unggul dalam kompetensi dan karakternya," ungkap Wiryanta.
Wiryanta menyampaikan, penurunan angka prevalensi stunting ini berkaitan dengan target Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yaitu penurunan angka prevalensi stunting hingga 14 persen tahun 2024.
Maka dari itu, Kemenkominfo bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan sosialisasi untuk percepatan penurunan angka prevalensi stunting, khususnya di Kabupaten Jember.
Bupati Jember Hendy Siswanto yang diwakili Kepala Bidang Aspirasi dan Layanan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember Habib Salim menyambut baik kegiatan sosialisasi ini. Dia berharap penurunan angka prevalensi stunting dapat dilakukan secara maksimal mulai dari remaja, khususnya remaja putri yang kelak akan menjadi seorang ibu.
Kegiatan Forum Kepoin Genbest menghadirkan dua pembicara ,yaitu Dwi Listyawardani selaku Tim Komunikasi Informasi Edukasi Stunting BKKBN dan pakar gizi sekaligus Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association Rita Ramayulis.
Rita menjelaskan, stunting adalah kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Dengan begitu orang yang mengalami stunting memiliki defisiensi gizi di dalam tubuhnya. Terlebih lagi, orang yang mengalami stunting dapat menyebabkan gagal tumbuh dan berkembang.
"Kita tahu bahwa gizi diperlukan untuk sel membelah menjadi satu, dua, dan miliaran yang kemudian menjadi jaringan dan menjadi organ. Organ-organ di tubuh kita akan berkembang dengan baik apabila gizinya mencukupi," terang Rita...