Sabet 3 Emas di PON XX Papua, Bunga Arbela Bersiap di Kancah Inrernasional
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
24 - Oct - 2021, 12:34
JATIMTIMES - Salah satu atlet asal Kabupaten Malang peraih medali dalam ajang Pekan Olahraga Nasional XX Papua lalu, Bunga Arbela mengaku bersiap untuk berlaga di Kejuaraan Internasional. Tidak main-main, dari cabang olahraga (cabor) panahan, Bunga berhasil menggondol tiga medali emas.
Dari torehan tersebut, ia mengaku semakin percaya diri untuk tetap berusaha meningkatkan pretasinya di kejuaraan bertaraf internasional. Hal itu pun juga telah sempat ia bahas bersama sang pelatih.
Baca Juga : Bertabur Promo di Mataram, Untung Wujudkan Impian di FIFGROUP FEST
"Sudah ada ancang-ancang ke situ (kejuaraan internasional), sudah ada pembicaraan dengan pelatih timnas juga," ujar Bunga belum lama ini.
Namun, ia mengaku ada ada beberapa pesan yang disampaikan oleh pelatih timnas sebelum ia dapat berlaga di kancah internasional. Yakni terlebidahulu, harus mengganti busur untuk dapat dipanggil di pemusatan patihan nasional (pelatnas).
"Kalau selanjutnya ke pertandingan Internasional saya harus ganti busur dulu. Karena untuk kelas nasional atau standard bow ini hanya di Indonesia aja. Jadi, kalau pingin ke Internasional harus pindah ke kelas compound," terang Bunga.
Selain itu, sebelum menuju kesana, terlebih dulu ia juga mengaku akan berkonsentrasi di gelaran PON ke XXI yang rencananya dihelat di Aceh pada 2024 mendatang. Sebab menurutnya, untuk menuju ke tingkat selanjutnya juga harus ada beberapa penyesuaian.
"Asian Games masih belum, insyaallah habis Pon Aceh. Kesempatannya masih panjang. Karena kita harus latihan dulu, lalu penyesuaian dengan alat baru. Jadi kita harus penyesuaian dulu," imbuh Bunga.
Lebih lanjut, Mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) ini juga menceritakan kisahnya saat menjalani kompetisi dalam PON XX Papua kemarin. Salah satunya adaptasi dengan perubahan cuaca yang menurutnya cenderung lebih panas.
"Dari makanan sendiri kontingen Jawa Timur kota menyediakan Pop Mie, juga sambal bawa sendiri biar makannya nikmat aja. Terus kalau cuaca di sana panas, dan panasnya nylekit (sakit). Terus di sana kalau hujan itu menguap, kayak engap gitu," beber Bunga.
Baca Juga : Baca Selengkapnya