Siswa di Jember Meninggal Usai Suntik Vaksin, Plt Kadinkes: Bukan karena Vaksin, tapi Ada Penyebab Lain
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Dede Nana
06 - Oct - 2021, 12:07
JATIMTIMES - Ananda Rahel Pratama (15) siswa kelas X SMA Negeri 1 Kencong asal Dusun Bagorejo, Desa Tembokrejo, Gumukmas, Jember dikabarkan meninggal pasca mengikuti suntik vaksin Covid-19 pada 10 September 2021 lalu.
Menurut Ahmad Soleh Yusuf selaku kakek dari korban, cucunya tidak memiliki riwayat penyakit. Bahkan cucunya yang hobi bermain sepak bola bisa dikatakan sehat, namun 9 hari setelah ikut suntik vaksin atau tepatnya pada Minggu 19 September, cucunya mengalami kram pada kakinya dan bengkak.
Baca Juga : NIK Tak Aktif, Seribu Lebih Warga Bondowoso Gagal Divaksin
"Cucu saya itu sehat, bahkan untuk keliling lapangan 60 kali dia mampu. Cuma 9 hari setelah vaksin, cucu saya mengalami kram dan kakinya bengkak. Bahkan untuk berjalan terseok-seok seperti orang stroke," ujar Soleh saat menceritakan kepada wartawan, Senin (4/10/2021).
Melihat kondisi korban yang terus memburuk, keluarganya membawa korban untuk menjalani perawatan di RSUD Balung, namun setelah mendapatkan perawatan beberapa hari nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Soleh juga menjelaskan, pihaknya menerima kematian cucunya sebagai musibah. Namun pihaknya menyesalkan sikap pihak tenaga medis dari Puskesmas Cakru yang melakukan vaksin terhadap cucunya, saat takziah dirumah duka. Di mana, sikap dari tenaga medis dinilai tidak memberi rasa simpati, namun malah marah- marah dan arogan kepada keluarganya.
"Saat itu pihak puskesmas datang ke rumah takziah. Nah mestinya saat takziah kan memberikan rasa simpati. Tapi yang terjadi malah terkesan menantang dan marah-marah," kata Soleh.
Soleh mengatakan, bentuk arogan yang dilakukan pihak puskesmas adalah saat Soleh menyampaikan kondisi cucunya yang meninggal, setelah melakukan vaksin. "Saya tidak tahu vaksinnya pakai apa. Tapi saat itu setelah vaksin cucu saya merasa tidak enak badan," katanya.
Sikap arogan dari petugas yang takziah ke rumah korban, menurut Soleh yang kurang etis dan tidak beretika. "Saat kami beri penjelasan petugas bilangnya gini, ‘iya saya salah terus mau minta apa?’ dan pernyataan ini diucapkan berulang ulang, sehingga saya emosi. Saya sempat bilang kok gak sopan," sambung Soleh menirukan ucapan petugas puskesmas.
Soleh juga menjelaskan, jika setelah vaksin cucunya juga mengalami suhu badan tinggi dan pusing. Atau istilah dalam medis disebut KIPI (Kondisi Pasca Imunisasi)...