Angka Pernikahan Dini Tinggi, TP PKK Desa Yosomulyo Gelar Sosialisasi
Reporter
Suwandi
Editor
Pipit Anggraeni
03 - Oct - 2021, 03:12
JATIMTIMES - Keinginan memiliki sebuah keluarga bahagia dan harmonis dimasa mendatang merupakan impian semua generasi muda. Namun hampir seluruh kawula muda memiliki intuisi atau pemikiran tanpa pertimbangan yang logis dalam membangun keluarga.
Kesiapan mental, usia, dan fisik, baik laki-laki maupun perempuan yang akan melangsungkan pernikahan harus menjadi perhatian serius. Mengingat potensi cerai dalam pernikahan usia dini sangat tinggi.
Baca Juga : 3 Kecamatan di Kabupaten Malang Masuk Zona Merah Rawan Kekerasan Ibu dan Anak
Hal itu disampaikan Imam Muhayat, salah satu Penyuluh KUA Kecamatan Gambiran saat mengisi Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan pada generasi muda bagi pemuda Desa Yosomulyo. Sabtu (2/10/2021).
“Salah satu faktor penyebab tingginya angka pernikahan usia dini adalah minimnya pengetahuan dan pemahaman remaja, menjadi suami istri dalam membangun keluarga,” terang alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Penyebab lain, munculnya permohonan dispensasi nikah diusia dini, terjadi juga pada kejadian Married by Accident (MBA) atau hamil di luar hubungan pernikahan yang sah dan resmi.
Selain faktor lingkungan, orang tua dan keluarga cukup berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri pada anak.
Maka kolaborasi pemerintah dengan orang tua dengan masyarakat sangat mendukung, agar pernikahan dini bisa dicegah.
Baca Juga : Dewan WALHI Jatim Sarankan Pembangunan Jembatan Kaca Pindah Tempat
Sementara itu, Ketua TP PKK Desa Yosomulyo, Triposa Endang Werdiningsih, menyampaikan, kegiatan Sosialisasi ini, dilatarbelakangi permasalahan keluarga yang ditangani Tim PKK bidang Bengkel Sakinah, sebuah forum konsultasi bagi para ibu-ibu yang digelar di Posyandu.
“Remaja ini kan emosinya masih labil, agar fokus terhadap pendidikannya terlebih dahulu, sehingga perlu diarahkan agar masa depannya lebih baik" pungkas istri kades Joko itu...