Melihat Koleksi Kuno Pengobatan ODGJ di Museum Kesehatan Jiwa RSJ Lawang
Reporter
Imarotul Izzah dan Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
19 - Sep - 2021, 12:19
JATIMTIMES - Sebuah kesempatan berharga bagi tim JatimTIMES untuk bisa mengunjungi Museum Kesehatan Jiwa RSJ Lawang, Kabupaten Malang. Salah satu tempat yang tepat untuk berwisata sekaligus mengedukasi diri soal kesehatan jiwa. Di dalamnya terdapat berbagai koleksi unik yang berhubungan dengan kesehatan jiwa sejak zaman Belanda.
Museum Kesehatan Jiwa ini terletak tidak jauh dari RSJ dr Radjiman Wediodiningrat. Yakni di Krajan Utara, Desa Sumber Porong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Menempati rumah kuno namun masih begitu bersih dan terawat. Ketika memasuki kawasan museumnya, terlihat museum ini dikelola dengan baik, bersih dan penuh dengan benda-benda bersejarah.
Baca Juga : Kisah Pangeran Benowo, Putra Joko Tingkir Sebarkan Agama Islam di Jombang
Tim JatimTIMES didampingi pemandu museum bernama Totok yang dengan ramah menjelaskan semua koleksi di sana. Di ruangan pertama, pengunjung bakal langsung disambut oleh dua patung yang memakai seragam dokter RSJ Lawang pada tahun 1912, lengkap dengan tas kunonya. Begitu memukau dan memberikan kesan kuno yang begitu kuat dengan kondisi barang yang cukup terawat.
"Berdirinya RSJ dr Radjiman Wediodiningrat ini tanggal 23 Juni 1902 dan Museum RSJ Lawang diresmikan tahun 2009 oleh dirjen pelayanan medik," ujar Totok kepada tim JatimTIMES.
Di sini pengunjung juga dikenalkan dengan tokoh-tokoh penting dalam kesehatan jiwa. Antara lain The Godfather of Indonesian Psychiatry atau Bapak Psikiater Indonesia Prof Kusumanto Setyonegoro, Bapak Psikologi Indonesia Prof Slamet Iman Santoso, hingga dr Radjiman Wediodiningrat.
Setelah itu, berbelok ke kanan, pengunjung akan merasakan bagaimana suasana ruang direktur. Lengkap dengan mesin ketik kuno, telepon kuno, hingga lonceng kuno.
Saat lonceng kuno dicoba dibunyikan, bunyinya sangat nyaring dan khas. Dulunya, lonceng kuno ini digunakan untuk memanggil staf.
Di sini juga tersedia berbagai buku atau literatur tebal berbahasa Inggris dan Belanda. Di ruangan ini pengunjung dapat melihat foto-foto para direktur RSJ Lawang sejak zaman Belanda hingga saat ini.
Berlanjut ke ruangan ketiga, pengunjung cukup dibuat kaget dengan beragam koleksi piringan hitam atau vinyl lengkap dengan pemutarnya...