Diversifikasi Produk Batik Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Menko Airlangga Kunjungi Pelaku Usaha di Pekalongan

Reporter

Desi Kris

18 - Sep - 2021, 06:22

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok Istimewa)


JATIMTIMES - Pada tahun 2009 UNESCO telah menetapkan Batik Indonesia Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity sebagai pengakuan internasional bahwa batik Indonesia adalah bagian kekayaan peradaban manusia. Tidak hanya memiliki nilai historikal, batik juga memiliki nilai ekspor tinggi yang tumbuh pada semester I tahun 2020 di masa pandemi.

Nilai ekspor batik pada Januari hingga Juli 2020 mencapai US$21,54 juta, sedangkan dalam periode Januari hingga Juni 2019 angka tersebut berada di posisi US$17,99 juta. Pertumbuhan nilai ekspor batik ini disebabkan oleh semakin banyaknya diversifikasi dari produk batik.

Baca Juga : Heboh Usulan Anies-Sandi CLBK di Pilpres 2024, Ini Tanggapan Para Tokoh Politik

Berdasarkan potensi itulah, industri kerajinan dan batik didukung sebagai salah satu sektor yang bisa menjadi penopang agenda Pemulihan Ekonomi Nasional. Negara yang menjadi pasar utama batik Indonesia antara lain Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Melihat potensi yang sangat besar, Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya membuka pasar-pasar baru pada skala global. Upaya ini diyakini bisa membantu kembali meningkatkan kinerja industri batik nasional di tengah dampak pandemi Covid-19 sekaligus semakin memperkenalkan beragam batik khas Indonesia.

“Batik yang diproduksi adalah batik tulis dan batik cap. Pemerintah berkomitmen bahwa batik ini selalu menjadi pakaian resmi seragam Pemerintah,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam kunjungannya ke pelaku usaha batik di Kota Pekalongan, Kamis (16/0/2021), Menko Airlangga mendengarkan aspirasi pemilik dan pengrajin batik serta mempraktekkan langsung cara membatik menggunakan alat tradisional canting. Berdasarkan keterangan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja setempat, UKM sektor usaha batik di Kota Pekalongan berjumlah 871 unit usaha dan selama pandemi Covid-19 tetap mampu bertahan dan cenderung mengalami peningkatan jumlah pelaku usaha.

Perada Batik Pekalongan merupakan salah satu contoh pelaku industri batik yang masih tetap bertahan di masa pandemi. Meskipun terdapat pengurangan jumlah pengrajin, usaha yang berdiri sejak tahun 2011 ini tetap berinovasi dan berproduksi untuk terus menggerakkan ekonomi daerah...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette