Pertengahan September, Setoran Sembilan Pajak Daerah Kota Malang sudah Separo Lebih
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
A Yahya
15 - Sep - 2021, 03:02
JATIMTIMES - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang mencatat realisasi pendapatan daerah di Kota Malang hingga pertengahan Bulan September 2021 sudah mencapai 57 persen dari target yang sudah ditentukan.
"Saat ini (realisasi pendapatan daerah, red) kurang lebih 57 persen dari Rp 462 miliar, bersumber dari sembilan jenis pajak hampir semua rata," ungkap Kepala Bapenda Kota Malang Handi Priyanto kepada JatimTIMES.com, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga : DPRD Kabupaten Blitar Gelar Paripurna, Banggar Sampaikan Laporan Ranperda Perubahan APBD TA 2021
Sembilan jenis pajak daerah yang dikelola Bapenda Kota Malang antara lain pajak hotel, pajak resto, pajak parkir, pajak hiburan, pajak reklame, pajak air tanah, pajak bumi bangunan (PBB), pajak penerangan jalan (PPJ) non-PLN serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Pihaknya menyampaikan, target pendapatan daerah Kota Malang di tahun 2021 mulanya sebesar Rp 629 miliar. Namun, dalam berjalannya waktu terjadi Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang tahun anggaran 2021.
"Target pendapatan di induk kemarin Rp 629 miliar lalu saat Perubahan APBD ada perubahan target atas kesepatakan eksekutif, legislatif, tim anggaran dan banggar kemarin di angka Rp 462 miliar," bebernya.
Lebih lanjut, dengan kondisi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Kota Malang pihaknya tidak memenuhi pengajuan keringanan pajak resto maupun pajak hotel.
"Karena besar kecilnya pajak ditentukan dari jumlah omzet yang masuk. Kalau pelanggan ramai tentu pajak pun besar, begitu kondisi PPKM ini omzet turun, tentu pajaknya juga turun," ujarnya.
Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang menuturkan, untuk mencapai target yang telah ditentukan setelah perubahan APBD Kota Malang tahun anggaran 2021 pihaknya secara masif melakukan operasi gabungan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya