Tebar Semangat lewat Volkswagen Journey di Masa Pandemi, 3 Pemuda Blitar Keliling Indonesia

JATIMTIMES - Travelling keliling Indonesia saat ini menjadi impian banyak orang. Kali ini tiga orang pemuda asal Blitar memulai Touring Keliling Nusantara yang mereka sebut dengan ‘Volkswagen Journey’.  Ketiga pemuda ini ingin mengeksplorasi kekayaan budaya dan alam Indonesia melalui perjalanan mereka.

Ketiga pemuda itu adalah Istajib Lana, Miftah Farid dan Anggito Pandu. Dalam misi ini mereka mengendarai mobil klasik VW Combi. Mereka beranggapan bahwa cara ini adalah bentuk ekspresi yang bernuansa persaudaraan. Mereka berangkat dari Kota Blitar pada Selasa (7/9/2021).

Baca Juga : Video Zina Gancet Dianggap Hoaks, Gus Idris akan Dilaporkan lagi ke Polisi

Menurut Miftah Farid, selain bentuk ekspresi persaudaraan, perjalanan ini memiliki kesamaan hobby karena mereka bertiga adalah pencinta otomotif klasik. Bentuk dari sebuah tour dengan VW COMBI menurut dia sangat beraneka ragam. Mengusung tema Volkswagen Journey, perjalanan ini bukan hanya sekedar trip dan jalan-jalan biasa. Namun ada beberapa misi yang ingin disampaikan

“Pertama kita ingin mengembalikan lagi semangat teman-teman pencinta kendaraan klasik. Bukan hanya mobil VW, tapi semua teman-teman pencinta klasik di seluruh Indonesia. Ini juga untuk memotivasi masyarakat Indonesia agar tetap kuat dan Kembali semangat dalam melakukan Gathering dan Tour. Serta kami ingin mendorong masyarakat untuk aktivitas  lebih produktif dan bermanfaat karena mungkin semangat kawan-kawan melemah dengan adanya Covid-19,” kata Farid.

Dalam perjalanan ini, ketiga pemuda ini juga akan mendokumentasikan dan mengeksplorasi setiap tempat yang disinggahi. Baik itu tempat-tempat bersejarah, kegiatan kebudayaan, tempat wisata dan hal-hal unik selama perjalanan akan didokumentasikan. Ini dilakukan untuk memberikan motivasi bahwa pandemi bukan alasan untuk menghentikan aktivitas.

“Explore ini sebagai wujud keinginan kami bagaimana bisa memberikan semangat. Bahwa lagi lagi pandemi bukanlah alasan utama untuk menghentikan kreatifitas kita,” imbuh Istajib Lana.

Baca Juga : Baca Selengkapnya