Tracing di Kecamatan Pagak Didominasi Pendatang
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Yunan Helmy
12 - Aug - 2021, 04:51
MALANGTIMES - Ada beberapa hal yang mendominasi mendominasi tracing yang dilakukan Satgas Covid-19 Kecamatan Pagak di wilayah tersebut.
Menurut Camat Pagak Ichwanul Muslimin, hal tersebut karena ternyata banyak warga Pagak yang merantau di luar Malang terpaksa harus pulang selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, dirinya belum dapat menyebutkan secara pasti berapa jumlah warganya yang mudik dari perantauan.
Baca Juga : Di Mata Korban, Tersangka Korupsi Bansos di Malang Santun, Baru Terima Uang 3 Kali sejak 2011
"Banyaknya pendatang. Artinya, ada beberapa warga kami (Kecamatan Pagak) yang merantau dan memutuskan pulang selama PPKM. Misalnya dari Bali atau daerah lain. Jadi, selama PPKM, di daerah tempatnya merantau kan banyak yang berhenti jualan karena PPKM," ujar Ichwanul, Rabu (11/8/2021).
Berdasarkan informasi yang ia himpun bersama jajaran Muspika Pagak, warganya yang mudik tersebut terpaksa pulang karena tidak bisa berjualan di daerah perantauannya karena masih PPKM.
"Ada yang jualan bakso atau makanan lain. Jadi, mereka memutuskan pulang agar kebutuhan bisa ditekan. Daripada tetap membayar kost tapi tidak ada pemasukan," imbuhnya.
Sehingga, pihaknya melakukan tracing lebih dalam. Hal itu juga berdasarkan instruksi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Tujuannya, jika banyak yang terdeteksi saat di-tracing, maka akan lebih mudah memantau pergerakan covid-19.
"Sama saja sebenarnya. Paling tidak bisa sampai 20 orang yang harus ditracing dari 1 orang yang positif. Dan memang dari beberapa kasus ditemukan ada yang positif. Minimal yang di-tracing itu keluarga inti," terang Ichwanul.
Baca Juga : Di Mata Korban, Tersangka Korupsi Bansos di Malang Santun, Baru Terima Uang 3 Kali sejak 2011
Sedangkan untuk tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap prokes, dirinya menilai kurang lebih sekitar 98 persen masyarakatnya sudah sadar dengan prokes. Terutama dalam penggunaan masker...