Akibat Takut dan Telat Dilarikan ke RS, Banyak Pasien di Tulungagung Tak Tertolong
Reporter
Anang Basso
Editor
Yunan Helmy
02 - Aug - 2021, 03:17
TULUNGAGUNGTIMES - Ketakutan masyarakat berobat ke rumah sakit mengakibatkan 80 persen pasien covid-19 meninggal dunia. Pasalnya, akibat ketakutan itu, pasien mengalami keterlambatan dalam penanganannya saat tiba di rumah sakit.
Kepala Humas RSUD dr Iskak Tulungagung Muhammad Rifai mengatakan, pasien yang datang ke rumah sakit dan meninggal dunia rata-rata telah mengalami kondisi yang parah sehingga tidak dapat ditangani oleh pihak medis.
Baca Juga : Jika Distribusi Vaksin Covid-19 Lancar, Herd Immunity Kota Batu Diprediksi Tercapai Tahun 2022
"Ketakutan warga ini sebenarnya ada informasi di-covid-kan. Ini sebenarnya yang perlu diluruskan," kata Rifai, Minggu (01/08/2021) saat dihubungi melalui jaringan telepon.
Diakui Rifai, setiap pasien yang datang harus dilakukan screening dengan cara swab untuk mengetahui ada tidaknya virus vovid-19 di dalam tubuhnya. "Memang harus di-swab dulu. Kan jika salah penanganan bisa berakibat pada petugas medis yang menanganinya," ujarnya.
Untuk pasien yang datang dan di-swab serta hasilnya positif, maka ia akan dimasukkan dalam ruang isolasi khusus. Sedangkan yang hasil swabnya negatif maka akan diarahkan ke ruangan lain untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut sesuai dengan penyakitnya. "Setiap pasien yang datang masuk UGD dan langsung diberikan pertolongan sesuai kedaruratannya,"ungkapnya.
Ketersediaan oksigen di RSUD dr Iskak Tulungagung disebut Rifai sudah dijamin. Jadi, pihaknya berharap agar masyarakat yang mengalami gejala hendaknya segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan.
Apalagi di situasi pandemi, pasien yang memiliki penyakit penyerta akan sangat berisiko bila terpapar covid-19. "Layanan di RSUD dr Iskak ini sudah sangat memudahkan masyarakat untuk bisa mengaksesnya," jelas dia.
Baca Juga : Baca Selengkapnya