Sejarah Idul Adha, Alasan Disebut Lebaran Haji atau Hari Raya Kurban Lengkap Tata Cara Salat di Rumah
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
19 - Jul - 2021, 10:00
INDONESIATIMES - Seluruh umat Islam di dunia akan merayakan Idul Adha 1442 Hijriah pada Selasa (20/7/2021) besok. Hari Raya Idul Adha ini identik dengan penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu menunaikannya.
Adapun hewan yang disembelih untuk ibadah kurban yakni sapi, kambing, domba, kerbau, maupun unta. Oleh sebab itu, Idul Adha disebut juga dengan Hari Raya Kurban.
Baca Juga : PWI Malang Raya Salurkan Belasan Hewan Kurban lewat Pemkot Malang
Kendati demikian, ada pula sebutan lain bagi hari besar umat Islam ini, yakni Lebaran Haji. Lantas, mengapa Idul Adha disebut sebagai Hari Raya Kurban dan Lebaran Haji?
Berikut sejarah Idul Adha, dan alasan penyebutan Lebaran Haji dan Hari Raya Kurban:
Pengorbanan Nabi Ibrahim dan awal mula kurban
Saat Idul Adha, Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam untuk melakukan ibadah kurban bagi yang mampu melaksanakannya. Perintah tersebut tertulis dalam Al-Qur'an:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar (108):1-2).
Melansir melalui muslim.or.id, penyebutan Idul Adha sebagai Hari Raya Kurban tak lepas dari kisah Nabi Ibrahim. Abul Anbiya, atau Bapaknya para Nabi itu melaksanakan pengorbanan atas perintah dari Allah SWT.
Sebelumnya, usai penantian panjang, Nabi Ibrahim akhirnya dikaruniai anak oleh Allah SWT yang bernama Ismail, yang nantinya menjadi salah satu nabi bagi umat Islam. Saat Nabi Ismail menginjak usia remaja, Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu dari Allah SWT yang berisi perintah untuk menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim merupakan orang yang patuh dan menaati perintah Allah SWT meski harus mengorbankan anak yang telah lama dinantikannya...