Menteri Airlangga: Kemajuan Iptek Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan Inovasi
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
17 - Jul - 2021, 07:20
MALANGTIMES - Pandemi Covid-19, hingga kini masih menjadi wabah mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan perkembangan kasusnya dalam skala global pun penuh dengan dinamika.
Di awal 2021, tingkat penularan dan kematian menunjukkan tren penurunan. Akan tetapi, memasuki akhir Juni 2021, kasusnya kembali menunjukkan peningkatan. Hal ini belum lagi ditambah dengan adanya kekhawatiran adanya varian baru Covid-19 dengan tingkat penularan yang lebih cepat, sampai akhirnya berimbas dilakukannya pengetatan di berbagai wilayah.
Baca Juga : Nasdem Lumajang: Praktik PPKM Memutus Ekonomi Rakyat
Pemerintah sendiri terus berupaya memitigasi dampak pandemi guna menjaga momentum pemulihan kesehatan dan ekonomi, khususnya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan konsumsi dan investasi melalui beberapa strategi. Upaya itu di antaranya adalah PPKM Mikro yang dilonggarkan atau diperketat berdasarkan perkembangan situasi pandemi dan akselerasi vaksinasi untuk mencapai herd immunity dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

“Saya berharap Institut Teknologi Indonesia (ITI)-PII bisa membantu pemerintah untuk membuat central vaksin di kampus ITI yang sekarang tidak digunakan untuk mahasiswa kegiatan belajar,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kala memberikan keynote speech pada talkshow ITI-PII Young Innovation Award secara virtual, Kamis (15/7/2021).
Lebih lanjut dijelaskannnya, jika pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak lagi hanya bertumpu pada faktor produksi konvensional seperti penambahan kapital dan tenaga kerja, melainkan juga dipengaruhi oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Faktor ini akan mendorong suatu negara untuk secara lebih efisien menyediakan barang dan jasa serta meningkatkan daya saing usaha. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, perhatian harus diberikan pada strategi kebijakan yang mendorong inovasi, termasuk penempatan anggaran negara untuk dialokasikan pada pos Iptek, riset, dan inovasi.
Penempatan anggaran riset/Litbang atau Gross Expenditure on Research and Development (GERD) dinyatakan dalam persentase terhadap PDB nasional, meliputi empat sektor yakni Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Industri, dan Litbang Non-Government Organization (NGO), dengan kegiatan riset mencakup penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan eksperimental...