Vaksin Asal Rusia Ini Diklaim Ampuh Lawan Covid-19 Varian Delta
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
14 - Jul - 2021, 10:10
INDONESIATIMES - Meningkatnya kasus covid-19 di beberapa negara dipengaruhi oleh munculnya virus covid-19 varian delta. Saat ini disebutkan bahwa terdapat satu vaksin yang diklaim ampuh melawan covid-19 varian Delta.
Vektor virus covid-19 asal Rusia dan vaksin mRNA, Sputnik V, diklaim dapat memberikan perlindungan yang cukup kuat terhadap varian virus baru ini. Diklaim oleh Kepala Laboratorium Universitas Negeri Novosibirsk dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (RAS) Sergey Netesov, efikasi vaksin Sputnik V memberikan perlindungan 90 persen terhadap varian yang awalnya ditemukan di India itu.
Baca Juga : PPKM Darurat, Kemenag Kabupaten Blitar Minta Masyarakat Ibadah di Rumah
Menurut data dari berbagai negara seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS), vaksin dengan metode pengembangan mRNA, termasuk Sputnik V, ini disebut mampu memberi perlindungan terhadap varian delta.
"Mereka pengembang Sputnik V mengklaim menghasilkan efikasi 95 persen terhadap virus SARS-CoV-2 varian awal dan sekarang mereka memberikan perlindungan 90 persen terhadap varian 'delta'," kata Netesov.
Lebih lanjut, Netesov mengatakan vaksin yang sudah dikembangkan ini harus segera digunakan karena cukup efektif. Akhir Juni lalu Vladimir Gushchin, kepala laboratorium mekanisme variabilitas populasi dari pusat penelitian Gamaleya yang mengembangkan vaksin Sputnik V, mengatakan bahwa vaksin ini diklaim hampir 100 persen memberikan perlindungan terhadap kasus parah dan fatal dari covid-19 yang disebabkan oleh varian felta.
Melansir melalui situs Hindustan Times, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin untuk melawan virus corona Sputnik V pada Agustus 2020 lalu. Vanksin Sputnik V ini juga dikenal sebagai Gam-Covid-Vac.
Vaksin tersebut menggunakan 2 adenovirus rekayasa yang berbeda, yaitu rAd26 dan rAd5 untuk dosis pertama dan kedua, untuk mengirimkan kode genetik protein lonjakan virus corona ke dalam sel tubuh manusia.
Adenovirus biasanya hanya menyebabkan gejala ringan pada manusia, dan dengan mekanisme pengiriman yang berbeda, yakni hanya menggunakan satu adenovirus yang direkayasa seperti yang dilakukan vaksin Oxford-AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
Menurut analisis sementara dari uji coba yang diterbitkan melalui jurnal medis The Lancet, vaksin Sputnik V memiliki kemanjuran 91,6 persen...