Kota Malang Terapkan PPKM Darurat, Jam Malam Dibatasi Pukul 20.00
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
02 - Jul - 2021, 03:43
MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah resmi mengumumkan bakal menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. PPKM Darurat itu dimulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah pihaknya melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dari Ruang Sidang Balai Kota Malang, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga : Bupati Pamekasan Tekankan Pelaksanaan Pilkades Harus sesuai Aturan
Dari hasil rapat koordinasi, Sutiaji menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah mendengar aspirasi dari Pemkot Malang yang menyatakan bahwa penerapan PPKM Darurat harus menyeluruh atau menasional.
"Pemberlakuan ini sesuai dengan apa yang menjadi keinginan kami. Akan dilakukan secara nasional, tanpa klasifikasi tertentu. Namun, diawali dari wilayah Jawa-Bali secara serentak," ujarnya, Kamis (1/7/2021).
Orang nomor satu di Pemerintahan Kota Malang ini menjelaskan bahwa implementasi dari PPKM Darurat lebih ketat daripada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diterapkan beberapa waktu lalu. Pasalnya, di setiap pintu masuk ke daerah, dalam hal ini gerbang masuk ke Kota Malang di perbatasan wilayah, akan terdapat pengawalan oleh petugas yang telah ditunjuk dan ditentukan.
"Kemudian, ditambah penguatan PPKM Mikro. Ini yang benar-benar ditekankan. Pengaturan lalu lintas orang di tingkat RT/RW dan tetap menerapkan protokol kesehatan," terangnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, jam malam juga bakal diberlakukan secara ketat ketika PPKM Darurat diterapkan. Yakni pemberlakuan jam malam diterapkan pukul 20.00 WIB. Maksimal waktu tersebut, pusat-pusat keramaian diwajibkan tutup.
"Untuk mal dan aktivitas masyarakat dibatasi pukul 20.00 WIB. Kemudian, untuk tempat makan, tidak boleh makan di tempat, harus take away. Sebab dikhawatirkan ketika makan di sana, bisa membahayakan jika membuka masker," ujar Sutiaji.
Baca Juga : Baca Selengkapnya