Pandemi Covid-19, 18 Ribu Lebih Orang di Kota Malang Jadi Pengangguran

MALANGTIMES -  Persoalan pengangguran rupanya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Malang tahun 2020 bahkan cukup tinggi melebihi rata-rata Jawa Timur.

Tercatat, angka pengangguran terbuka Kota Malang di tahun 2020 meningkat tajam sebesar 9,61 persen, jauh dibandingkan pada tahun 2019 sebesar 5,88 persen.

Baca Juga : Wali Kota Madiun Maidi dan Istri Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sedangkan di pertengahan tahun 2021, TPT Kota Malang sudah berada di angka 8,20 persen atau turun. Meski begitu, masih ada setidaknya kurang lebih 18,5 ribu pengangguran di Kota Malang akibat pandemi Covid-19.

Karena itu, Pemkot Malang terus melakukan upaya-upaya guna menurunkan angka pengangguran saat ini. Terlebih dengan banyak yang terdampak Covid-19.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, langkah itu salah satunya dengan mengadakan pelatihan kerja bagi wirausaha terdampak. Pelatihan ini berupa bisnis online dengan pemanfaatan teknologi informasi.

"Pelatihan kerja seperti bisnis online, mengoptimalkan media sosial dan memfasilitasi proses pemasaran melalui e-commerce," ujarnya.

Di samping itu, juga memfasilitasi para pelaku usaha dalam proses pengurusan perizinan. Yaitu upaya mengurus izin melalui Online Single Submission (OSS). Di mana, prosesnya lebih mudah karena bisa diakses dimana pun dan kapanpun.

Baca Juga : Angka Positif Covid-19 Terus Naik, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Batu Belum Dipastikan

"Kami memberikan kemudahan pemrosesan perzinan melalui OSS dan izin online," imbuhnya.

Termasuk, hal lainnya yang juga dilakukan dikatakan Sutiaji dengan pemberian bantuan sosial kepada pekerja yang terdampak situasional pandemi Covid-19. 

"Bantuan sosial ini bentuknya berupa bantuan tunai langsung bagi pekerja yang terdampak, seperti di PHK," pungkasnya...

Baca Selengkapnya