Menjaga Wajah Kota Malang, Menilik Potensi Inovasi Pemajuan Kebudayaan
Reporter
Pipit Anggraeni
Editor
A Yahya
15 - Jun - 2021, 08:47
MALANGTIMES - Kota Malang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang konsentrasi pada pemberdayaan inovasi budaya. Salah satunya terlihat dari banyaknya kampung tematik, yang secara tak langsung disebut-sebut menjual potensi tradisi dan keunikan budaya yang dimiliki masyarakat lokal.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Kota Malang, para wisatawan, utamanya mancanegara yang datang ke Kota Malang sebagian besar memiliki ketertarikan pada nilai-nilai budaya dan tradisi. Mulai dari kesenian, keindahan bangunan bernilai sejarah, hingga tradisi tutur di masyarakat.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 15 Juni 2021, Apakah Papa Surya akan Memberi Tahu Nino Soal Reyna?
Kasubid Perencanaan Ekonomi dan Keuangan Bappeda Kota Malang Agung H Buana menyampaikan, Kota Malang pada dasarnya memang memiliki konsentrasi tinggi dalam pemajuan kebudayaan. Terutama untuk mengangkat potensi yang ada di masyarakat agar tradisi yang ada tetap memiliki eksistensi. Di sisi lain juga menjadi keunikan untuk menarik wisatawan.
"Peraturan Daerah hingga Peraturan Wali Kota Malang telah dibuat, salah satunya berkaitan dengan Cagar Budaya. Tujuannya salah satunya mengangkat potensi yang dimiliki masyarakat," katanya dalam Forum Group Discussion bertema Menakar Inovasi Pemajuan Kebudayaan Kota Malang yang digelar Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PMB-LIPI) di Hotel Pelangi, Senin (14/6/2021) sore.
Menurutnya, upaya menjaga pemajuan kebudayaan itu harus terus didukung dengan melibatkan berbagai stakeholder. Keseriusan pemerintah juga dinilai sangat penting untuk tetap melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Ketua Paguyuban Keramik Dinoyo Syamsul yang hadir dalam diskusi menyebut, potensi pemajuan budaya di Kota Malang, utamanya sentra keramik saat ini memang menunjukkan tren yang kurang positif. Meski begitu, para perajin yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia keramik memilih untuk tetap bertahan.
Di era perubahan zaman, menurutnya memang ada banyak tantangan. Salah satunya berkaitan dengan keinginan pasar terhadap produk-produk yang ditawarkan. Selain itu, para perajin juga harus selalu beradaptasi dengan teknologi pembakaran yang selalu mengalami perubahan setiap tahunnya...