Viral Surat Terbuka Qistina Barizah, Kemenag Kabupaten Malang: Itu Langsung Pusat
Reporter
Hendra Saputra
Editor
A Yahya
26 - May - 2021, 03:04
MALANGTIMES - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang mengaku tak mengetahui regulasi yang diterapkan untuk seleksi calon mahasiswa baru yang mendapat beasiswa.
Sebelumnya, telah viral surat terbuka salah satu santri lulusan Pondok Gontor yang tidak lulus seleksi ujian Kementerian Agama (Kemenag) 2021.
Baca Juga : Cemburu Istri Dipijat Laki-Laki Lain, Seorang Suami Tega Bacok Istri Siri Berkali-kali
Dalam surat tersebut, berisi curahan hati (curhat) dimana seorang anak dari pengasuh pondok pesantren (ponpes) Ihyaul Ulum, Gresik yang gagal seleksi di Kemenag. Padahal ia adalah salah satu murid berprestasi yang ingin menempuh pendidikan di Al-Azhar, Mesir.
Kepala Kemenag Kabupaten Malang, Musta'in mengatakan bahwa terkait viralnya surat terbuka dari Qistina Barizah itu merupakan wewenang Kemenag pusat. Bahkan, Kemenag daerah tidak mengetahui bagaimana alur atau prosedur untuk menuju seleksi.
“Di daerah tidak ada prosedurnya, jadi (untuk ke jenjang mahasiswa) itu langsung pusat,” ujar Musta'in ketika dihubungi MalangTIMES.
Disinggung mengenai peristiwa yang menimpa Qistina, Musta'in mengaku hanya mengetahui dan tidak melihat jauh perkara tersebut. “Saya hanya pernah membaca (surat terbuka) kalau itu. Tapi tidak tahu bagaimana kelanjutannya,” terangnya.
Sementara itu, surat terbuka dari Qistina Barizah telah terlanjur viral di beberapa WhatsApp grup (WAG). Berikut isi surat terbuka tersebut
Surat Terbuka untuk Bapak Menteri Agama dan Jajarannya
Kepada Yang Terhormat,
Bapak Menteri Agama
Bapak Dirjen Pendis
Bapak Direktur Diktis,
dan Semua Camaba yang Gagal Tes Seleksi Kemenag 2021
Di Tempat.
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Dengan adanya Surat Terbuka ini, saya Qistina Barizah. Menulis surat ini tidak dalam rangka menuntut apapun selain Bapak Menteri dan jajarannya berkenan menjadi tempat curhat kesedihan hati ini.
Saya adalah anak kampung. Kebetulan ayahanda saya mengasuh pondok pesantren Ihyaul Ulum Gresik. Namun, niat dan tekat belajar ilmu agama tidak perlu diragukan. Saya sebagai putri beliau diwarisi semangat itu...