Angka Kemiskinan Naik Jadi 4,5 Juta Jiwa, Legislatif Soroti Pemprov Jatim
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Pipit Anggraeni
27 - Apr - 2021, 06:23
SURABAYATIMES - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jatim tahun 2020, Blegur Prijanggono memberikan rekomendasi yang harus dibenahi Pemprov Jatim terkait adanya tiga Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tidak memenuhi target akibat krisis kesehatan secara global (Covid-19).
“Kami memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Jatim agar tiga IKU yang pokok bisa disempurnakan kinerjanya. Karena ini berkaitan dengan angka kemiskinan, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Blegur dikonfirmasi, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga : Lupa Cabut Charger HP Saat Tidur, Rumah Warga Poncokusumo Dilalap Si Jago Merah
Meski demikian, kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) menurut dia sudah cukup baik. Hanya saja, bagi OPD yang mengelola aset Pemprov Jatim agar dioptimalkan kinerjanya.
“Selain itu juga kepada BUMD, kami berharap Pemprov Jatim memperhatikan BUMDnya. Karena tidak semua BUMD Jatim berjalan dengan baik,” katanya.
Diketahui, dalam LKPJ Gubernur Jatim Tahun 2020 disebutkan prosentase penduduk miskin di Jawa Timur pada September 2020 sebesar 11,46 persen, meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2020 dan meningkat 1,26 persen poin terhadap September 2019. Secara absolut jumlah penduduk miskin Jawa Timur pada September 2020 sebesar 4,58 juta orang, meningkat 166,87 ribu orang terhadap Maret 2020 dan meningkat 529,97 ribu orang terhadap September 2019.
Semua Provinsi di Indoneia mengalami peningkatan penduduk miskin dari Maret hingga September 2020. Peningkatan prosentase penduduk miskin Jawa Timur pada September 2020 dibanding Maret 2020 lebih rendah dibanding dengan rata-rata Nasional yang meningkat sebesar 0,41 persen poin.
Jika dilihat menurut daerah, prosentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2020 sebesar 8,37 persen, meningkat 0,48 persen poin terhadap Maret 2020 dan meningkat 1,6 persen poin terhadap September 2019.
Untuk prosentase penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 15,16 persen, meningkat 0,39 persen poin terhadap Maret 2020 dan meningkat 1 persen poin dibanding September 2019...