Subuh Pelik pada 18 Ramadan, Saksi Terbunuhnya Khalifah Keempat Ali bin Abi Thalib!
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
27 - Apr - 2021, 03:46
INDONESIATIMES - Alī bin Abī Thalib merupakan khalifah keempat yang berkuasa pada tahun 656 sampai 661. Ali termasuk golongan pemeluk Islam pertama dan salah satu sahabat utama Nabi Muhammad SAW.
Secara silsilah, ia adalah sepupu dari Nabi Muhammad SAW. Pernikahan Ali dengan Fatimah az-Zahra juga menjadikannya sebagai menantu Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga : Diduga Korsleting Listrik, Rumah di Wonodadi Blitar Dilalap si Jago Merah
Ali dilahirkan di dalam Kakbah dan mempunyai nama kecil yakni Haidarah. Untuk meringankan beban sang ayah Abu Thalib yang memiliki anak banyak, Rasulullah SAW pun merawat Ali.
Sejak itulah Ali tinggal bersama Rasulullah di rumahnya dan mendapatkan pengajaran langsung dari beliau. Kala itu Ali baru menginjak usia sepuluh tahun saat Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama.
Sejak kecil Ali menunjukkan pemikirannya yang kritis dan brilian. Ia juga seorang pria yang memiliki kesederhanaan, kerendah hatian, ketenangan dan kecerdasannya yang bersumber dari Al-Qur'an serta memiliki wawasan yang luas.
Hal itulah yang membuatnya menempati posisi istimewa di antara para sahabat Rasulullah SAW yang lainnya. Kedekatan Ali dengan keluarga Rasulullah SAW lantas kian erat, saat ia menikahi Fatimah, anak perempuan Rasulullah paling bungsu.
Terpilihnya Ali sebagai khalifah keempat
Dari segi agama, Ali bin Abi Thalib merupakan seorang ahli agama yang faqih di samping ahli sastra yang terkenal, antara lain melalui bukunya "Nahjul Balaghah".
Syahidnya Utsman bin Affan membuat kursi kekhalifahan kosong selama 2 atau 3 hari. Banyak orang, khususnya para pemberontak, mendesak Ali untuk menggantikan posisi Utsman.
Para sahabat Rasulullah SAW juga memintanya. Hingga akhirnya dengan sangat terpaksa Ali menerima jabatan sebagai khalifah keempat.
Mungkin karena suasana peralihan kekhalifahan kala itu penuh dengan kekacauan, para pemberontak yang menyebabkan syahidnya Utsman masih merajalela dan membuat onar. Sementara ada banyak orang yang menuntut ditegakkannya hukum bagi pembunuh Utsman.
Situasi saat itu lantas membuat Ali sulit untuk memulai penataan pemerintahan baru yang bermasa depan cerah...