Putri Rasulullah Wafat saat Kabar Kemenangan Perang Badar Sampai ke Madinah
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
23 - Apr - 2021, 09:42
INDONESIATIMES - Tanggal 17 Ramadan tahun ke-2 Hijriah merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Di hari itu, terjadi Perang Badar yang merupakan peperangan pertama antara kaum Muslim beriman dengan kaum kafir Quraisy.
Selain kemenangan dalam Perang Badar, waktu itu juga merupakan peristiwa wafatnya Sayyidah Ruqayyah yang merupakan putri Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga : Dipicu Sepak Bola, Pencurian Ember, hingga Mabuk, Ini 3 Perang Terkonyol dalam Sejarah
Melalui buku 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam karya Bassam Muhammad Hamami, Ruqayyah adalah putri Rasulullah dan Khadijah. Ruqayyah lahir di Makkah pada tahun 20 sebelum Hijriah atau tahun 603.
Ruqayyah awalnya menikah dengan sepupunya, yakni Utbah bin Abu Lahab. Saat diutusnya kenabian Muhammad, Ruqayyah masuk Islam. Sedangkan sang suami tetap pada agamanya.
Kedua mertua Ruqayyah, yakni Abu Lahab dan istrinya, terus memfitnah dan mencelakakan Rasulullah. Hingga akhirnya Abu Lahab memerintahkan anaknya untuk menceraikan Ruqayyah yang sama sekali belum pernah ia sentuh. Mereka pun akhirnya berpisah.
Jodoh Ruqayyah
Selepas berpisah dengan Utbah, Allah SWT memilihkan jodoh untuk putri Rasulullah itu. Jodoh yang dipilihkan Allah SWT untuknya begitu mulia bagi Ruqayyah, yakni Usman bin Affan.
Usman bin Affan merupakan pemuda Quraisy yang bermatabat dan berasal dari keluarga terhormat. Ia ternyata sudah menaruh hati kepada Ruqayyah sejak lama.
Mendengar kabar perpisahan Ruqayyah, Usman lantas mendatangi Rasulullah untuk meminang putrinya. Hingga akhirnya keduanya pun menikah.
Usai menikah, penyiksaan terhadap kaum Muslim semakin buruk. Rasulullah lantas meminta Ruqayyah dan suaminya untuk hijrah ke negeri Habasyah (sekarang Ethiopia).
Ditinggal Khadijah
Tak lama setelah hijrah ke Habasyah, muncul kabar bahwa kondisi Makkah sudah aman. Ruqayyah dan Usman segera kembali ke Makkah.
Namun, kondisi yang dilihat tidak sesuai dengan kabar yang beredar. Mereka baru bisa masuk ke Makkah pada malam hari.
Sampai di rumah, Ruqayyah ingin melepas kerinduan bersama keluarga. Namun tidak terlihat sang ibu, Khadijah.
Ruqayyah menangis saat mendengar sang ibu telah wafat. Rasulullah pun berhasil menenangkan Ruqayyah...