Ekonom hingga DPR Tolak untuk Pindah Ibu Kota, Mengapa?

Reporter

Desi Kris

17 - Apr - 2021, 03:49

Ibu kota baru (Foto: CNBC Indonesia)


INDONESIATIMES- Sejumlah ekonom hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) disebut ramai-ramai menolak pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Lantas apa alasan mereka? 

Utamanya, kebanyakan dari mereka yang menilai jika pindah ibu kota belum terlalu penting dibanding penanganan pandemi Covid-19 saat ini. Selain itu juga besarnya beban utang negara ke depan. 

Baca Juga : Gelar Ngabuburit, Bupati Kediri Disodori Proposal Pengembangan Pasar Desa

Salah satu ekonom yang berpendapat ialah Narasi Institute Fadhil Hasan. Fadhil menilai jika pemerintahan ibu kota negara tak perlu dilakukan mulai tahun ini.

Hal itu dikarenakan penanganan pandemi Covid-19 yang masih belum selesai. Saat ini, masalah pandemi seharusnya menjadi prioritas negara karena memiliki dampak yang sangat dirasakan oleh masyarakat.

Sebut saja seperti pengurangan pendapatan, pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga jurang ketimpangan yang semakin dalam. "Pemerintah sebaiknya menunda rencana pemindahan ibu kota negara sampai penanganan covid-19 selesai," ungkap Fadhil. 

Selain itu, pertimbangan lain, kata Fadhil, pemerintah sejatinya belum punya dasar hukum yang jelas dan sah berlaku untuk memindahkan ibu kota negara. Buktinya, rancangan undang-undang (RUU) saja masih dibahas dengan DPR.

Sayangnya, Fadhil menilai jika pemerintah justru tetap mengikuti ego sendiri untuk meneruskan rencana pemindahan ibu kota negara. Hal ini tercermin melalui aksi peletakan batu pertama (groundbreaking) di kawasan calon ibu kota baru.

Hal lain yang disoroti Fadhil yakni alasan pemindahan karena Jakarta sudah terlalu 'keberatan beban' dalam memegang peran sebagai ibu kota negara, pusat bisnis, hingga pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Belum lagi dalam berbagai masalah sosial, budaya, dan lingkungan di dalamnya.

Penolakan pemindahan ibu kota juga disampaikan oleh Emil Salim. Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Soeharto ini menilai jika pemindahan ibu kota negara sejatinya tak serta merta akan memberi hasil pemerataan dan penurunan ketimpangan ekonomi di tanah air. 

Pasalnya, pembangunan ibu kota baru ini ibarat mulai lagi dari nol. "Membangun ibu kota negara di tengah pulau, belum ada jaminan meratakan pembangunan," tutur Emil. 

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette