Gelar Ngabuburit, Bupati Kediri Disodori Proposal Pengembangan Pasar Desa
Reporter
Eko Arif Setiono
Editor
Pipit Anggraeni
17 - Apr - 2021, 03:40
KEDIRITIMES - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Bup dan Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa sapaan akrab Mbk Dewi menggelar Ngabuburit Jumat ngopi di Pendopo Panjalu Djayati Kabupaten Kediri, Jumat (16/4/21) sore. Ngabuburit tersebut mengusung tema Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
Acara ngabuburit terlaksana penuh gayeng, dengan berbagai pembahasan dan usulan dari masyarakat. Salah satu peserta Ngabuburit yaitu Kepala Desa Balungjeruk Kecamatan Kunjang Imam Syafi'i menyampaikan, terkait pengembangan pasar desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Lokasi pengembangan Pasar Balungjeruk yang rencananya akan menempati sekolah dasar (SD) Balungjeruk I dan SD Balungjeruk 2, yang telah di merger sejak tahun 2003 lalu.
Baca Juga : Jelang Lebaran, Ratusan Pedagang Pasar Rakyat di Madiun Jalani Vaksinasi Perdana
"Karena sekolah sudah ada merger maka secara otomatis, salah satu SD tersebut harus dikembalikan ke desa, karena asal mulanya juga dari hak milik desa atau kas Desa Balungjeruk, " terang Syafi'i.
Ditambahkan Syafi'i, rencana pengembangan pasar itu ada sejak akhir tahun 2018 akhir. Sedangkan pengembangan yang dimaksudkan yakni perluasan area pasar dengan memperbanyak kios agar bisa menampung masyarakat yang masih berkeinginan untuk berdagang di Pasar Balungjeruk.
"Jumlah penambahan berkisar sebanyak 100 kios, sehingga diharapkan total keseluruhan mencapai sekitar 250 kios atau 300 kios. Saat ini masih ada 120 kios," imbuhnya.
Menurut Syafi'i, untuk perputaran uang per harinya, tidak kurang dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta. Dengan rincian beberapa pedagang kelontong, sayur mayur, mayoritas menyediakan sembilan bahan pokok.
"Balongjeruk sangat strategis di kelilingi oleh beberapa desa dan tempatnya persis di tengah-tengah antara Pasar Kunjang dan Pasar Badas, " ujar Syafi'i.
Syafi'i menyayangkan sekolah yang sudah di merger dari pihak Kepala Sekolah tidak mau pindah. Pihak kepala sekolah masih tetap mempertahankan agar tidak diambil alih oleh Desa.
"Sehingga, tiap tahun gedung itu melakukan renovasi padahal sekolah sudah tidak difungsikan dan mubazir gedung sekolah tersebut, " sesal Kades Balungjeruk...