BANGKALANTIMES - Situasi politik jelang pesta demokrasi tingkat desa atau pemilihan kepala desa (pilkades) serentak tahun 2021 nampaknya mulai memanas. Salah satunya terasa di Desa lomaer, Kecamatan Blega. Di mana Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) di desa tersebut telah mengundurkan diri.
Alasannya, yang bersangkutan merasa tidak kuat dengan tekanan dan intimidasi dari berbagai pihak. "Benar mas, saya mengundurkan diri, Gara-gara tak kuat merasakan tekanan dari berbagai pihak, sehingga memilih mengundurkan diri," ujar Nur Kholis, Ketua P2KD Desa Lomaer kepada BangkalanTIMES, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga : Dicari dan Ditagih Pedagang, Wabup Bondowoso Irwan Pilih Menutup Diri
Sejak usai dilantik, dia menyebut jika dirinya telah melakukan tugas dan fungsinya sebagai panitia Pilkades sesuai aturan. Namun, disisi lain dirinya mengaku banyak dapat ancaman dan teror dari berbagai pihak. Bahkan, tidak hanya dirinya yang mendapat ancaman dan teror, keluarganyapun ikut di teror dan diancam.
"Berangkat dari itu, saya memutuskan untuk mengundurkan diri, dan saya juga atas inisiatif saya sendiri, demi keamanan saya dan keluarga saya," akunya.
Selain itu, dirinya mengaku, meskipun telah mengundurkan diri, namun dia tidak mengajak anggotanya untuk berhenti juga. "Saya hanya mengundurkan diri, sendirian dan tidak mengajak yang lain," tutur dia.
Sekedar diketahui, pengunduran sebagai ketua P2KD terhitung mulai sebelum penetapan. Karena kurang kondusifnya kondisi di Desa Lomaer dan banyak intimidasi dari berbagai pihak.
"Sementara untuk saat ini, P2KD Lomaer masih belum ada penggantinya, dan semua proses tahapan Pilkades Lomaer diserahkan ke Badan Permusyawaratan Desa (BPD) karena yang membentuk P2KD adalah BPD," papar dia.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa (Pemdes) DPMD Bangkalan, Handiyansyah menyebutkan, saat ini pihaknya mengaku sudah menerima surat pengunduran diri P2KD dari BPD Desa Lomaer.
Baca Juga : Bahan Petasan Ledakkan Satu Rumah di Jombang, Satu Orang Tewas dan Satu Dirawat
"Surat yang kami terima dari BPD Lomaer, memang berisi P2KD mengundurkan diri," tuturnya.
Selanjutnya, Radit sapaan akrab Kabid Pemdes itu menyarankan agar Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk membentuk kembali P2KD Desa Lomaer. "Kami juga sudah menyarankan agar BPD membentuk ulang P2KD sesuai prosedur yang ada," jelasnya.
Selanjutnya, untuk potensi pilkades Desa Lomaer diundur atau tidaknya bergantung keputusan Bupati Bangkalan. "Potensi itu kami tetap kembalikan ke pimpinan tertinggi, yakni Bupati Bangkalan," tutupnya.
Sebagai informasi, terhitung mulai hari ini pesta demokrasi pilkades sudah H-17 hari. Segala bentuk tahapan sudah dilalui, mulai dari tahapan pendaftaran, verifikasi berkas, hingga penjaringan bakal calon kades (Bacakades).